BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penjualan barang atau jasa adalah
merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam melaksanakan penjualan kepada
para konsumen,perusahaan dapat melakukannya secara tunai atau secara kredit.
Sudah barang tentu perusahaan akan lebih menyukai jika transaksi penjualan
dapat dilakukan secara tunai, karena perusahaan akan segera menerima kas dan
kas tersebut dapat segera digunakan kembali untuk mendatangkan pendapatan
selanjutnya. Di pihak lain para konsumen umumnya lebih menyukai bila
perusahaan dapat melakukan penjualan secara kredit, karena pembayaran dapat
ditunda. Dalam kenyataannya, penjualan kredit pada kebanyakan menimbulkan
adanya piutang atau tagihan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan piutang dan jenisnya
2.
Bagaimana pengendalian internal atas piutang
3.
Penjelasan tentang investasi jangka pendek
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian piutang dan jenisnya
2.
Untuk mengetahui pengendalian internal atas piutang
3.
Untuk mengetahui investasi jangka pendek
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Piutang
Piutang merupakan salah satu unsur dari
aktiva lancar dalam neraca perusahaan yang timbul akibat adanya penjualan
barang dan jasa atau pemberian kredit terhadap debitur yang pembayaran pada umumnya
diberikan dalam tempo 30 hari (tiga puluh hari) sampai dengan 90 hari
(sembilan puluh hari). Dalam arti luas, piutang
merupakan tuntutan terhadap pihak lain yang berupa uang, barang-barang atau
jasa-jasa yang dijual secara kredit. Piutang bagi kegunaan akuntansi lebih
sempit pengertiannya yaitu untuk menunjukkan tuntutan-tuntutan pada pihak luar
perusahaan yang diharapkan akan diselesaikan dengan penerimaan jumlah uang
tunai.
Pada umumnya piutang timbul akibat dari
transaksi penjualan barang dan jasa perusahaan, dimana pembayaran oleh pihak
yang bersangkutan baru akan dilakukan setelah tanggal transaksi jual
beli. Mengingat piutang merupakan harta perusahaan yang sangat likuid
maka harus dilakukan prosedur yang wajar dan cara-cara yang memuaskan dengan
para debitur sehingga perlu disusun suatu prosedur yang baik demi kemajuan
perusahaan.
Piutang dapat digolongkan dalam
dua kategori yaitu piutang usaha dan piutang lain-lain”.
Menurut Soemarso piutang usaha adalah atau
penyerahan aktiva atau jasa lain kepada pihak dengan siapa ia berpiutang:“Perusahaan
mempunyai hak klaim terhadap seseorang atau perusahaan lain dengan adanya hak
klaim ini perusahaan dapat menuntut pembayaran dalam bentuk uang”.
Selain itu pengertian piutang yang pada
umumnya digolongkan dalam aktiva lancar yang berarti bahwa
tagihan-tagihan pada pihak lain yang nantinya akan diminta pembayarannya dalam
jangka waktu yang tidak lama (kurang dari satu tahun) yang biasanya digolongkan
dalam piutang jangka pendek.
Piutang usaha jangka pendek dapat dibagi atas dua yaitu:
1. Piutang usaha/piutang terhadap langganan
Piutang usaha/piutang terhadap
langganan dalam perkiraan piutang usaha dicatat sebagai tagihan yang timbul
dari penjualan barang atau jasa yang merupakan usaha perusahaan yang
normal/kurang dari 1 tahun, disajikan dalam neraca sebagai aktiva lancar,
tetapi apabila telah lebih dari jangka waktu 1 tahun maka akan dilaporkan
sebagai aktiva tidak lancar. Jadi tagihan kepada langganan yang biasanya
disebut piutang dagang adalah tuntutan keuangan terhadap pihak lain baik
perorangan maupun organisasi-organisasi atau debitur-debitur lainnya.
2.
Piutang yang akan diterima
Piutang yang akan diterima merupakan
kontrak prestasi yang sebenarnya sudah menjadi hak perusahaan, akan tetapi
belum/tidak saatnya untuk diterima, piutang ini timbul pada suatu akhir periode
dimana sebenarnya tagihan tersebut akan diterima pada periode yang akan datang.
Adapun hal-hal yang termasuk dalam piutang yang akan
diterima adalah:
a.
Bunga yang masih harus diterima yang timbul dari aktiva yang dimiliki
perusahaan, seperti wesel tagih dan bon.
b.
Piutang sewa yang masih harus diterima yang timbul dari hasil penyewaan,
seperti gedung, mobil dan alat-alat besar lainnya.
c.
Pendapatan piutang merupakan pendapatan yang akan diterima sebagai hasil
investasi dalam perusahaan.
Penggolongan piutang dan umur piutang dapat digolongkan ke
dalam 4 jenis, yaitu:
a.
Piutang lancar adalah piutang yang diharapkan tertagihnya dalam 1 tahun atau siklus usaha normal
b.
Piutang tidak lancar adalah tagihan/piutang yang tidak dapat ditagih dalam
jangka waktu 1 tahun
c.
Piutang yang dihapuskan adalah suatu tagihan yang tidak dapat ditagih lagi
dikarenakan pelanggan mengalami kerugian/bangkrut (tidak tertagih)
d.
Piutang dicadangkan adalah tagihan yang disisihkan sebelumnya untuk menghindari
piutang tidak tertagih
2.2 Jenis-jenis
Piutang
Warren Reeve
dan Fess mengklasifikasikan
piutang kedalam tiga kategori yaitu piutang usaha, wesel tagih, dan piutang
lain-lain
sebagai berikut :
1.
Piutang Usaha
Piutang usaha timbul dari penjualan
secara kredit agar dapat menjual lebih banyak produk atau jasa kepada
pelanggan. Transaksi paling umum yang menciptakan piutang usaha adalah
penjualan barang dan jasa secara kredit. Piutang tersebut dicatat dengan
mendebit akun piutang usaha. Piutang usaha semacam ini normalnya diperkirakan
akan tertagih dalam periode waktu yang relative pendek, seperti 30 atau 60
hari. Piutang usaha diklasifikasikan di neraca sebagai aktiva lancar.
2. Wesel
Tagih
Wesel tagih adalah jumlah yang terutang
bagi pelanggan di saat perusahaan telah menerbitkan surat utang formal.
Sepanjang wesel tagih diperkirakan akan tertagih dalam setahun. Maka biasanya
diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar. Wesel biasanya digunakan
untuk periode kredit lebih dari 60 hari. Wesel bisa digunakan untuk
menyelesaikan piutang usaha pelanggan. Bila wesel tagih dan piutang usaha
berasal dari transaksi penjualan maka hal itu kadang-kadang disebut piutang
dagang
3.
Piutang lain-lain
Piutang lain-lain biasanya disajikan
secara terpisah dalam neraca. Jika piutang ini diharapkan akan tertagih dalam
satu tahun, maka piutang tersebut diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Jika
penagihannya lebih dari satu tahun maka piutang ini diklasifikasikan sebagai
aktiva tidak lancar dan dilaporkan dibawah judul investasi. Piutang lain-lain
meliputi piutang bunga, piutang pajak, dan piutang dari pejabat atau karyawan
perusahaan.
Perbedaan masing-masing jenis piutang
Piutang dagang/usaha
|
Piutang wesel
|
Piutang lain-lain
|
Jangka
waktu kurang dari 1 tahun
2/10,
n/30
|
Jangka
waktu bermacam-macam tetapi pada umumnya paling sedikit 60 hari
|
Jangka
waktu lebih dari satu tahun atau termasuk dalam piutang jangka panjang.
|
Dimasukkan
dalam aktiva lancar
|
Bagian
yang jatuh temponya dalam waktu 1 tahun diperlakukan sebagai aktiva lancar,
sedangkan yang lebih dari satu tahun piutang jangka panjang
|
Pada
umumnya termasuk dalam piutang jangka panjang.
|
Berkaitan
dengan operasi utama perusahaan sehingga harus dapat ditagih
|
Mensyaratkan
adanya jaminan sehingga jika saat jatuh tempo tidak dapat melunasi maka
jaminan tersebut dapat dijual
|
Tidak
berkaitan dengan operasi sehari-hari dan biasanya dilaporkan dineraca sebagai
kelompok aktiva tidak lancar.
|
2.3 Pengertian wesel
tagih
Wesel tagih yaitu janji tertulis yang tidak
bersyarat dari suatu pihak ke pihak lain untuk sejumlah uang tertentu pada
tanggal tertentu di masa yang akan dating.
Ada 2 macam wesel tagih yaitu :
1. Wesel tagih tidak berbunga, yaitu wesel tagih yang tidak mencantumkan
bunga, dengan demikian nilai nominal = nilai nominal pada jatuh temponya
2. Wesel tagih berbunga, yaitu yaitu wesel tagih yang mencantumkan bunga,
dengan demikian pada hari jatuh temo wesel = harga nominal wesel + bunga mulai
tangal penarikan s/d jatuh tempo
2.4 Penjualan wesel tagih
Apabila sebelum jatuh tempo, perusahaan memerlukan uang,
wesel yang dipunyai dapat dijual kepada bank atau pihak pihak lain. Kadang-kadang
penjualan demikian ini disebut juga dengan pendiskontoan wesel. Dalam hal ini
penerimaan wesel melakukan endosemen terhadap weselnya. Bank akan mnerima
imbalan yang dsebut diskonto.Diskonto adalah bunga yan diperhitungkan di muka.
Diskonto dihitung berdasarkan nilai pada saat jatuh tempo dan janka waktunya
adalah antara saat wesel diserahkan sampai dengan tanggal jatuh tempo.
2.5
Pengendalian internal piutang
Piutang memerlukan pengendalian internal yang sama seperti
aktiva perusahaan lainnya. Seluruh fungsi akuntansi harus dibuat sehingga
pekerjaan salah seorang karyawan dapat digunakan sebagai verifikasi terhadap
pekerjaan karyawan lainnya. Perusahaan yang memiliki suatu jumlah besar
wesel mungkin menemukan keguanaan dari suatu pendaftaran wesel tagih sangat
membantu. Dia menyediakan informasi rinci atas
setiap wesel, dan membantu dalam menagih wesel secara tepat waktu. Pengendalian piutang yang tepat
juga termasuk memperoleh persetujuan penjualan kredit, pengembalian penjualan
dan penyisihan, serta diskon penjualan.
Pengendalian yang layak terhadap
piutang dapat dilakukan dengan cara
a.
Penyelenggaraan catatan piutang dalam kondisi yang memuaskan untuk memenuhi
kepedulian kepala bagian keuangan
b.
Penerapan dan penyelenggaraan pengaamanan pengendalian internal yang diperlukan
c.
Penyiapan laporan yang diperlukan untuk pinpinan kredit mengenai kondisi
piutang dan hal-hal yang berhubungan
d.
Penilaian piutang secara wajar dalam neraca, termasuk pembentkan pengisihan
cadangan yang diperlukan
Sebelum pemberian piutang
dilakukan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut yaitu
1.
Kebijakan kredit, kebijakan ini
meliputi penetapan batas kredit, jaminan yang diperlukan, car pembayaran,
penetapan diskon dan lain-lain. Penetapan kebijakan ini dilakukan untuk
mengurangi kemungkinan resiko yang terjadi atas kredit.
2.
Penyelidikan kredit, sebelum kredit
disetujui, penyelidikan kredit perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran
mengenai debitur, formula yang biasa dipakai maslah ini meliputi, informasi
dari pihak lain, masal bank dan lembaga-lembaga lainya yang merupakan relasi
debitur. Dalam hal ini diperlukan pengendalian internal karena piutang sebagai
salah satu bentuk investasi, haruslah control dengan baik. Pengendalian internal
dimaksudkan untuk meminimalkan adanya kecurangan yang terjadi, adapun
kecurangan tersebut adalah :
a.
Lapping
Lapping adalah penggelapan oleh
pemegang kas dengan melakukan pinjaman tanpa persetujuan yang berwenag. Hal ini
dilakukan dengan cara menunda pencatatn penerimaan kas. Kegiatan ini biasanya
terdapat 3 unsur yaitu :
1.
Belum mencatat semua penerimaan kas
2.
Mengambil untuk kepentingan pribadi
penerimaan yang belum di catat
3.
Gali lobang tutup lobang
b.
Window dressing
Window dressing adalah memberikan
suatu gambaran neraca yang bagus tetapi bukan yang sebenarnya. Hal ini terjadi
karena hasil kerja pejabat dalam perusahaan baik secara langsung maupun tidak
langsung dinilai berdasarkan baik atu tidaknya mutu dari kredit itu sendiri
c.
Penggelapan piutang
Dengan jalan menghapus piutang
dari pembayaran koperasi kemudian menagih piutang-piutang tersebut untuk
mencari keuntungan pribadi
Untuk
dapat pengendalian internal yang baik atas piutang harus dapat memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
1.
Fungsi yang dilakukan oleh pegawai yang
menangani transaksi penjualan harus dipisahkan dari fungsi pembukuan
2.
Fungsi penerimaan hasil pengihan
piutang harus dipisahkan dari fungsi pembukuan piutang
3.
Semua transaksi pemberian kredit, pemberian potongan dan penghapusan piutang,
harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.
4.
Piutang harus dicatat dalam buku-buku tambahan piutang (Accounts Receivable
Subsidiary Ledger)
5.
Perusahaan harus membuat daftar piutang berdasarkan umurnya (Aging Schedule).
2.6 Pengertian dan
karakteristik investasi jangka pendek
Investasi jangka pendek adalah investasi yang
dapat segera dicairkan atau didanai dari kelebihan dana yang bersifat sementara
yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk dimiliki selama dua belas
bulan atau kurang.
Kelebihan uang kas dalam suatu perusahaan tidak akan menimbulkan
pendapatan karena itu kelebihan kas sebaiknya diinvestasikan selam masa tidak
terpakainya kas tersebut. Karena jangka watu tidak dipakainya kas itu relatif
pendek, maka investasinya juga dilakukan dalam bentuk atau dalam jangka pendek.
Ada beberapa peluang investasi jangka pendek yang bisa diambil.
Mungkin beberapa diantaranya sudah tidak asing lagi.
Berikut ini adalah beberapa
investasi jangka pendek yang bisa dicoba:
1.
Tabungan
Tabungan merupakan
salah satu contoh investasi jangka pendek. Saat menabung di bank, uang yang
dimasukkan bisa dicairkan kapan saja. Dengan kata lain, saat membutuhkan uang,
uang dapat ditarik kapanpun dan dimanapun melalui ATM bagi yang menggunakannya.
Itulah kelebihan dari tabungan. Kekurangan dari tabungan adalah tingkat suku
bunga yang sangat rendah sehingga tidak bisa mengharapkan lebih dari tabungan.
2.
Deposito
Perbedaan deposito dan tabungan adalah pada
jangka waktu yang ditetapkan. Kalau di tabungan, bisa mengambil dana kapan
saja, beda halnya dengan deposito. Di deposito, ada jangka waktu tertentu
dimana uang yang disimpan tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo. Misalnya,
ketika ingin mengambil deposito 3 bulan, maka uang harus tersimpan di bank
selama 3 bulan. Setelah itu baru bisa diambil. Jika mengambil uang sebelum
jatuh tempo, ada pinalti yang harus bayarkan. Deposito yang bisa diambil dalam
jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun. Bunga yang ditawarkan
deposito akan lebih tinggi dari bunga tabungan.
3.
Reksadana
Ada jenis reksadana jangka pendek yang juga
bisa dicoba. Reksadana yang terkait pada pasar uang merupakan reksadana jangka
pendek. Pada reksadana ini, uang yang dimasukkan akan dialirkan ke bentuk
obligasi jangka pendek, sertifikat bank Indonesia dan deposito. Persentase besarnya setiap jenis investasi itu
tergantung dari diskusi yang dilakukan dengan konsultan keuangan yang menangani
reksadana.
4.
Investasi Jangka Pendek Dalam
Saham
Saham dapat menjadi investasi jangka pendek
maupun panjang. Ada saham-saham di pasar modal yang
fluktuasi harganya cukup cepat. Saham adalah
surat bukti yang menyatakan bahwa pemegang saham ikut serta memodali suatu
Perseroan Terbatas (PT). Dengan demikian dapat dikatakan ikut memiliki suatu
Perseroan Terbatas. Pemegang saham akan memperoleh manfaat dari hasil penanaman
modal berupa bagian laba dari perseroan terbatas yang disebut dengan laba
deviden.
Besarnya
deviden yang diterima oleh penanam modal atau investor tergantung pada laba
yang diperoleh PT.
a.
Pencatatan pembelian saham
Pembelian
saham akan dicatat sebelah debet akun surat-surat berharga menurut harga
perolehannya. Yang dimaksud dengan harga perolehan adalah harga kurs ditambah
dengan semua biaya yang terjadi pada saat pembelian.
Dalam jual
beli surat berharga dikenal beberapa istilah yaitu:
·
Harga Nominal yaitu nilai surat
berharga yang tertera diatas surat berharga.
·
Harga kurs
adalah persen kurs dikalikan dengan harga nominal. Persen kurs adalah harga
jual atau beli surat berharga yang berlaku di bursa efek.
Persen kurs ada 3 tingkat yakni :
·
Kurs @ pari artinya kurs 100%
dimana harga beli surat berharga di bursa efek sama dengan nilai nominal surat
berharga.
·
Kurs diatas
pari artinya kurs diatas 100% dimana harga jual/beli surat berharga di bursa
efek selalu lebih rendah dari harga nominalnya.
·
Kurs
dibawah pari artinya kurs dibawah 100% dimana harga jual/beli surat berharga di
bursa efek selalu lebih rendah dari harga nominal.
Biaya-biaya
pada jual/beli beli surat berharga berupa :
·
Biaya provisi adalah upah
perantara adalah upah perantara yang melakukan transaksi jual atau beli surat
berharga. Karena tidak emua orang yang berkepentingan dapat masuk ke bursa
efek, sehingga harus menyuruh perantara seperti komisioner dan makelar, dan
mereka harus diberi upah yang disebut provisi atau komisi.
·
Materai yang akan dibubuhkan
pada akte surat berharga.
Kedua biaya
tersebut menjadi tanggungan pembeli sehingga menjadi unsur harga pokok surat
berharga.
Jurnal yang
akan dibuat pada waktu membeli saham adalah :
Surat
Berharga Rp xxx
Kas Rp
xxx
Contoh soal :
Harga nominal 500 lembar saham PT Naruto nominal per
lembar @ Rp 100.000 dengan kurs 80% provisi dan materai Rp 750.000.
Jawab :
Harga Nominal 500 lembar @ Rp 100.000 = Rp
50.000.000
Harga Kurs 80% x Rp 50.000.000…………………………………= Rp
40.000.000
Provisi dan Materai …………………………………………………….= Rp 750.000
Dibayar per
kas…………………………………………….= Rp 40.750.000
Jurnal :
Surat-surat
Berharga Rp
40.750.000
Kas Rp
40.750.000
a. Pencatatan
Penjualan Saham
Pada waktu
penjualan saham akun surat berharga akan dikredit dengan harga jual. Yang
dimaksud dengan harga jual adalah harga kurs jual dikurangi dengan semua
biaya yang terjadi pada saat penjualan berupa provisi, materai dan
lain-lain.Yang perlu diperhatikan dalam penjualan saham adalah rugi atau laba
atas penjalan saham. Jika harga jualnya lebih tinggi dari harga perolehannya
maka dalam penjualan tersebut akan diperoleh laba yang akan dicatat dalam akun
laba penjualan surat berharga sebelah kredit, sebaliknya jika harga jual lebih
rendah dari harga perolehan maka akun terjadi rugi dan akan dicatat dalam akun
rugi penjualan saham sebelah debet.
Jurnal yang
akaun dibuat pada waktu menjual saham adalah :
Kas Rp
xxx
Surat
Berharga Rp
xxx
Laba
Penjualan
Saham Rp
xxx
Jika dalam
penjualan diderita kerugian, maka akan dijurnal :
Kas Rp
xxx
Rugi
Penjualan
Saham Rp
xxx
Surat
Berharga Rp
xxx
Contoh :
Dijual 300 lembar saham PT Naruto nominal perlembar
@ Rp 100.000 dengan kurs 100%. Biaya provisi danh materai Rp 600.000.
saham-saham persebut pernah dibeli dengan harga perolehan Rp 105.000 per
lembar.
Jawab :
Harga Nominal 300 lembar @ Rp 100.000 = 30.000.000
Harga Kurs 100% x Rp 30.000.000 ………………………………………… =Rp
30.000.000
Provisi dan Materai ……………………………………………………………….(=Rp 600.000)
Diterima
per kas ……………………………………………………… =Rp 29.400.000
Harga Perolehan saham yang dijual 300 lembar @Rp
105.000(=Rp 31.500.000)
Rugi
Penjualan Saham ……………………………………………… =Rp 2.100.000
Jurnal :
Kas Rp
29.400.000
Rugi Penjualan
Saham Rp 2.100.000
Surat-surat
berharga Rp
31.500.000
5.
Investasi
Jangka Pendek Dalam Oligasi
Obligasi
adalah surat bukti yang menyatakan pemegangnya memberikan pinjaman sejumlah
uang pada badan yang mengeluarkan obligasi tersebut. Orang yang menanamkan
modalnya akan mendapat manfaat berupa bunga yang tetap. Besarnya bunga yang
diterima tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya laba yang diperoleh.
Pembelian
obligasi dicatat disebelah debet akun surat-surat berharga menurut harga
perolehannya, dan mengkredit akun kas menurut harga jualnya. Sedangkan selisih
yang terjadi antara harga beli dengan harga perolehannya dicatat sebelah debet
akun beban bunga obligasi. Bunga obligasi adalah bunga yang yang diperhitungkan
kepada pembeli dihitung sejak tanggal jatuh tempo yang terakhir bunga obligasi
sampai dengan tanggal pembelian obligasi. Bunga tersebut disebut bunga berjalan
dan merupakan unsur harga beli atau harga jual obligasi dan bukan unsur harga
perolehan.
Dalam
perhitungan jumlah obligasi berlaku ketentuan sebagai berikut :
·
Unsur bulan dihitung rata-rata
30 hari.
·
Sati tahun ditetapkan 30 hari
·
Hari bunga dihitung mulai
tanggal jatuh tempo bunga yang terakhir ke tanggal jual/beli obligasi atau (M/
- S/D) atau boleh juga dihitung mulai dengan tanggal jatuh tempo bunga yang
terakhir sampai dengan tanggal jual/beli obligasi (M/D – S/)
·
Bunga
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
· Rumus Bunga Dalam Hari :
M x H x P
360 x 100
· Rumus Bunga Bulanan :
M x H x P
1
x 100
· Rumus Bunga Tahunan:
M x T x P
Contoh :
Tanggal Pembelian obligasi 15 maret 2008. Tanggal
kupon 1/5 - 1/11. Lamanya bunga berjalan dihitung dari tanggal kupon yang
terdekat dengan tanggal jual/beli obligasi yakni tanggal 1 Nov ke tanggal 15
mei.
Jawab:
1/11 ke 14/5
11 – 5 = 6 (bulan 11 kurang bulan 5)
6 bulan @ 30 hari = 180 hari
Dikurangi 14
hari
Sisa 164
hari
Contoh :
Tgl 2 Apr’05 Perush membeli obligasi milik PT. X
nominal Rp 10.000,- per lembar sebanyak 1000 lbr dengan harga Rp 9.600,- Bunga
obligasi 9% (dibayar setiap tgl 1 Apr & 1 Okt)
Contoh investasi sementara pada obligasi (jika
pembelian bertepatan dengan tanggal bunga obligasi)
Jurnal 2 Apr 05 :
SB-Obligasi PT. X Rp 9.600.000
Kas Rp
9.600.000
Jurnal 1 Okt 05 (jika obligasi tetap dipegang maka
ada penerimaan bunga)
Kas Rp
450.000
Pendapatan Bunga Rp 450.000
(=
9% x Rp 10.000 x 1000 lb x 6/12)
Tgl 3 Okt 05 perush menjual obligasi PT. X dengan
kurs 102%
Perhitungan
:
HJ
= 102% x Rp 10.000 x 1000 lb = Rp 10.200.000
H.Po
= = Rp 9.600.000
Laba
Penjualan = Rp 600.000
Jurnal :
Kas Rp
10.200.000
SB-Obligasi PT.X Rp
9.600.000
Laba Penjualan Rp 600.000
Tujuan investasi jangka pendek adalah :
1. Memanfaatkan kelebihan cash
flow untuk sementara waktu.
2. Memperoleh tambahan dana.
Karakteristik investasi jangka pendek adalah :
1. Dapat segera
diperjualbelikan/dicairkan.
2. Investasi tersebut ditujukan dalam rangka
manajemen kas, artinya pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila
timbul kebutuhan kas.
3. Berisiko rendah (pembelian
surat-surat berharga yang berisiko tinggi bagi pemerintah karena dipengaruhi
oleh fluktuasi harga pasar surat berharga tidak termasuk dalam investasi jangka
pendek).
4. Surat-surat berharga itu harus dapat dijual
kembali dengan harga yang yang berlaku pada tanggal penjalannya. Surat-surat
berharga yang memenuhi syarat adalah surat-surat berharga yang terdapat dalam
bursa saham.
5. Penjalannya kembali oleh pimpinan perusahaan
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan uang.
6.
Pemilikan surat berharga tidak dengan maksud menguasai perusahaan lain
Jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi
jangka pendek antara lain adalah :
a.
Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan
suatu badan usaha, misalnya pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan
modal saham pada suatu badan usaha.
b.
Surat berharga yang dibeli
pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan kelembagaan yang baik dengan pihak
lain, misalnya pembelian surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu lembaga
baik dalam negeri maupun luar negeri untuk menunjukkan partisipasi pemerintah;
atau
c.
Surat berharga yang tidak
dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebutuhan kas jangka pendek.
Ketentuan-ketentuan dalam perhitungan bunga :
1. Umur bulan ditetapkan 30 hari,
bila obligasi ditransaksikan pada tanggal 31 , maka dianggap ditransaksikan
pada tanggal 1 bulan berikutnya. 1 tahun ditetapkan 360 hari.
2. Banyaknya hari bunga berjalan,
dihitung mulai tanggal kupon bunga terakhir dibayarkan sampai dengan tanggal
transaksi jual beli obligasi.
3. Besarnya bunga obligasi
dihitung berdasarkan persen tertentu dari nilai nominalnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Piutang merupakan salah satu unsur dari
aktiva lancar dalam neraca perusahaan yang timbul akibat adanya penjualan
barang dan jasa atau pemberian kredit terhadap debitur yang pembayaran pada
umumnya diberikan dalam tempo 30 hari (tiga puluh hari) sampai dengan 90 hari
(sembilan puluh hari).
Wesel tagih yaitu
janji tertulis yang tidak bersyarat dari suatu pihak ke pihak lain untuk
sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.
Investasi jangka pendek adalah investasi yang
dapat segera dicairkan atau didanai dari kelebihan dana yang bersifat sementara
yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk dimiliki selama dua belas
bulan atau kurang.
3.2.
Saran
Kami memahami bahwa setiap manusia
mempunyanyi kekuranga dan kelebihan, oleh karena nya, tentu dalam pembuatan
makalah ini kami masih bnyak kesalahan, kritik dari pembaca sangat kami
butuhkan guna penyempurnaan makalah kami selanjutnya.
Sebaiknya kita tidak menganggap bahwa pencatatan dalam
akuntansi itu rumit, tetapi pelajari dulu, maka semua akan terasa terbiasa.
DAFTAR PUSTAKA
http://evilditong.blogspot.com/2011/11/investasi-jangka-pendek.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar