Selasa, 06 Juni 2017

MAKALAH KEPADATAN PENDUDUK



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Pertumbuhan di dunia sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk dunia yang berjumlah hampir mencapai 10 milliar jiwa. Adapun pembengkakan jumlah penduduk di dunia ini disebabkan angka kelahiran lebih tinggi daripada angka kematian bayi. Variabel-variabel dalam problema kependudukan sangatlah kompleks, meliputi penduduk itu sendiri, kemiskinan, kesempatan kerja, permukiman, kesehatan, gizi pendidikan, kejahatan, pencemaran lingkungan, krisis ekonomi, kelaparan, sandang, air bersih, kebodohan, keterbelakangan, fasilitas umum, fasilitas sosial. Nyaris faktor kepadatan penduduk menjadi pangkal segala problematika kehidupan manusia itu sendiri.
Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar, yaitu menurut sensus 1991 terdapat hampir 200 juta orang. Jumlah penduduk yang besar itu bertambah pula dengan cepat, walaupun program keluarga berencana (KB) telah dilakukan secara intensif. Dilihat dari tekanan penduduk, bahwa pertumbuhan penduduk memerlukan tambahan lahan untuk produksi pangan dan pemukiman dengan segala aktivitasnya.
B.       Rumusan Masalah
Adapun rumasan masalah yang terdapat dalam makalah ini yaitu :
a.       Apa saja masalah kepadatan penduduk ?
b.      Apa solusi yang dapat mengatasi masalah kepadatan penduduk ?
C.      Tujuan
Dilihat dari rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari makalah ini adalah :
a.       Dapat mengetahui apa saja masalah akibat dari kepadatan penduduk.
b.      Dapat memberikan solusi guna mengatasi kepadatan penduduk.



BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Penduduk
Penduduk dikonotasikan sebagai orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat, kampung, wilayah atau negeri, dan merupakan aset pembangunan atau sering disebut sumber daya manusia (SDA).
Penambahan penduduk yang cepat menyebabkan tingkat kepadatan penduduk menjadi tinggi. Kepadatan penduduk dapat dihitung berdasarkan jumlah penduduk untuk setiap satu kilometer persegi. Cara menghitungnya adalah dengan membandingkan jumlah penduduk di suatu daerah dengan luas daerah yang ditempati. Kepadatan penduduk ini mempunyai dampak yang signifikan terhadap kelangsungan hidup manusia.
B.       Dinamika Kependudukan
Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan penduduk meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar ke dalam lebih besar dari jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam ke luar.
Dinamika kependudukan adalah perubahan penduduk. Perubahan tersebut selalu terjadi dan dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 Tentang ´Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera disebut sebagai Perkembangan Kependudukan. Perkembangan kependudukan terjadi akibat adanya perubahan yang terjadi secara mauoun karena perilaku yang terkait dengan upaya memenuhi kebutuhannya. Perubahan alami tersebut adalah karena kematian dan kelahiran. Sedangkan yang terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan adalah migrasi atau pindahan tempat tinggal.
Setiap perubahan yang diakibatkan salah satu faktor perubahan penduduk tersebut akan berdampak pada keseluruhan, misalnya jumlah menurut umur penduduk dan jenis kelamin penduduk. Hal-hal yang diperlukan dalam pengukuran dinamika kependudukan adalah :
a.       Indikator
Indikator diperlukan untuk mengetahui dan mempelajari dengan tepat berbagai keadaan atau perubahan yang terjadi pada penduduk disuatu negara. Indikator dalam demografi terdiri dari beberapa hal, yaitu :
a)      Jumlah penduduk
b)      Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, umur, suku bangsa, pendidikan, agama, pekejaan, dan lain-lain
c)      Proses demografi yang mempengaruhi jumlah dan komposisi penduduk
b.      Parameter
Ukuran atau satuan yang memberikan penilaian kuantitatif. Ada dua macam pengukuran, yaitu :
a)      Angka Absolut
b)      Angka Relatif
Dinamika kependudukan menjelaskan bahwa di samping jumlah absolutnya yang tetap tinggi, persoalan kependudukan di Indonesia meliputi persebaran serta kualitas penduduk dipandang dari sudut sumberdaya manusia secara keseluruhan.
Pemahaman terhadap dinamika penduduk sangat penting dalam demografi. Manfaat dari memahami dinamika penduduk adalah sebagai berikut.
1)      Mengetahui jumlah penduduk pada suatu waktu dan wilayah tertentu.
2)      Memahami perkembangan dari keadaan dahulu, sekarang dan perkiraan yang akan datang.
3)      Mempelajari hubungan sebab akibat keadaan penduduk dengan aspek kehidupan lain misalnya ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan dan lain-lain.
4)      Merancang antisipasi menghadapi perkembangan kependudukan yang terjadi baik hal yang menguntungkan maupun merugikan.
C.      Faktor-faktor Kependudukan
a.      Angka Kelahiran (Fertilitas)
Fertilitas dalam pengertian demografi adalah kemampuan seorang wanita secara riil untuk melahirkan yang diwujudkan dalam jumlah bayi yang senyatanya dilahirkan. Tinggi rendahnya kelahiran erat hubungannya dan tergantung pada struktur umur, banyaknya kelahiran, banyaknya perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi, aborsi, tingkat pendidikan, status pekerjaan, serta pembangunan.
Beberapa fertilitas yang sering digunakan adalah :
a)      Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran pertahun di satu tempat per seribu penduduk.
b)      Angka kelahiran khusus (age specific birth rate/asbr)
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu.
c)      Angka kelahiran umum (general fertility rate/gfr)
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun.
b.      Angka Kematian (Mortalitas)
Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu angka kematian kasar, angka kematian khusus, dan angka kematian bayi.
a)      Angka kematian kasar (Crude Death Rate/Cdr)
Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun.
b)      Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/Asdr)
Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun.
c)      Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate/Imr)
Angka kematian bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang umurnya di bawah satu tahun) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun. Imr dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
c.       Migrasi
Migrasi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi angka pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang dikatakan telah melakukan migrasi apabila orang tersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain.
Jenis-jenis migrasi :
a)      Transmigrasi (perpindahan dari satu daerah (pulau) untuk menetap ke daerah lain di dalam wilayah republik indonesia).
b)      Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota besar)
c)      Emigrasi (perpindahan penduduk dari dalanegeri kemudian menetap di luar negeri).
d)     Imigrasi (kebalikan dari emigrasi)
e)      Re-emigrasi (kembali ke tempat asal)
D.      Faktor Penunjang dan Penghambat Kelahiran
a.       Faktor Penunjang Kelahiran (Pronatalitas)
a)      Kawin muda
b)      Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
c)       Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
d)     Anak merupakan penentu status social
e)      Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki
b.      Faktor Penghambat Kelahiran (Antinatalitas)
a)      Pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB)
b)      Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
c)      Semakin banyak wanita karir
c.       Penggolongan Angka Kelahira
a)      Angka kelahiran rendah, apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
b)      Angka kelahiran sedang, apabila antara 30-40 per 1000 penduduk
c)      Angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk
d.      Penggolongan Angka Kematian
a)      Angka kematian rendah, apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
b)      Angka kematian sedang, apabila antara 10-20 per 1000 penduduk
c)      Angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk
E.       Dampak kepadatan penduduk
Indonesia selain mempunyai wilayah yang luas, juga mempunyai jumlah pnduduk yang besar. Jumlah penduduk ini adalah perhatian serius bagi negara, sebagai contoh, pulau jawa yang luasny hanya7% dari luas negara Indonesia dihuni sekitar 60% penduduk Indonesia, kondisi ini mengakibatkan pulau Jawa terlalu kelebihan penduduk dibandingkan pulau-pulau lain.
Adapun akibat dari kelebihanya penduduk berakibat tidak baik bagi kondisi penduduk Indonesia. Sebagai akibatnya, berikut adalah akibat-akibat dari kepadatan penduduk :
1.      Persaingan Lapangan Pekerjaan
Persaingan lapangan pekerjaan ini di sebabkan oleh pertumbuhan penduduk di negara kita yang sangat tinggi dan rupanya pertumbuhan penduduk ini tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah selama ini sehingga yang terjadi adalah bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia .
2.      Persaingan Untuk Mendapatkan Pemukiman
Persaingan untuk mendapat permukiman yang layak ini biasa terjadi didaerah perkotaan yg padat, dan permasalahan seperti ini biasa terjadi karena perumahan yang tidak memadai dan kondisi rumah yang sudah tak layak huni. Namun tidak semua masyarakat bersaing untuk mendapatkan pemukiman yang layak , nyatanya banyak juga masyarakat yang memilih tetap tinggal yang sudah bertahun-tahun menjadi tempat tinggalnya dengan alasan sudah terbiasa dan warisan dari nenek moyang sehingga mereka enggan untuk meninggalkannya
3.      Meningkatnya Jumlah Kemiskinan
Dampak dari kepadatan penduduk selanjutnya adalah meningkatnya jumlah kemiskinan. Meningkatnya jumlah kemiskinan ini di sebabkan oleh kurang berkembangnya kreatifitas dari masyarakat untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri hal tersebut bukan tanpa alasan karena untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri membutuhkan keterampilan dan keahlian khusus yang mana untuk mendapatkan itu semua masyarakat membutuhkan sarana pendidikan , sedangkan di negeri kita ini sarana pendidikan masih belum dapat dirasakan semua rakyatnya karena faktor kemiskinan .
4.      Rendahnya Kesempatan Pendidikan
Di negara kita ini memiliki tingkat kekahiran yang tinggi namun tidak didampingi dengan tingkat kematian, dengan demikian tentu semakin banyak fasilitas dan jumlah tenaga kerja guru yang diperlukan, namun sebagai hasilnya tidak setiap anak memiliki kesempatan untuk bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak dan memadai.
d.        Penanggulangan dampak kepadatan penduduk
Segala sesuatu pasti ada pokok permasalahan yang harus dipecahkan, baik secara bersama atau individual. Dalam hal ini untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk sangatlah dibutuhkan kkerjasama dari berbagai pihak. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk adalah :
1.      Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan massal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
2.      Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
3.      Penambahan dan penciptaan lapangan kerja Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
4.      Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan. Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
5.      Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi. Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
e.         Tujuan Mempelajari Ilmu Kependudukan
Mendapatkan pengetahuan dan sikap dalam bertindak untuk terus melestarikan lingkungan, seperti melakukan Go Green dengan cara menanam banyak pohon, bukan hanya memanfaatkannya saja tetapi tidak ada tindakan kepedulian penghijauan kembali. Dalam kehidupan manusia dengan melakukan pengurangan kelahiran yang membludak setiap tahunnya dengan cara KB setidaknya dapat membantu kelangsungan hidup ekosistem.
f.         Permasalahan kependudukan di indonesia
a.      Kurangnya kepedulian program KB
Selama ini, masalah kependudukan boleh dikatakan masih kurang mendapat perhatian darimasyarakat maupun tokoh-tokoh masyarakat. Baik itu dari para politisi, tokoh agama, pakar ekonomi maupun tokoh masyarakat lainnya. Memang pada saat ini sebagian besar orang padaumumnya sudah tidak berkeberatan lagi dengan program untuk mengontrol kelahiran, tetapisayangnya masih kurang sekali kesadaran untuk melaksanakannya.
Dianggap sebagai hal yangtidak penting. Padahal, kalau kita mau menyadari, sebenarnya masalah kependudukan ini adalahmasalah yang teramat penting. Tidak kalah pentingnya dengan berbagai macam masalah lainnyayang seringkali kita perdebatkan dalam berbagai seminar dan diskusi.
Dan sebenarnya berkaitanerat dengan masalah ekonomi, hukum dan norma agama. Jadi, memang tidak bisa diabaikan begitu saja.Sebenarnya, masalah kependudukan ini sudah bisa diatasi dengan baik bila saja sejak dulu sudahada upaya yang sungguh-sungguh dari pihak pemerintah maupun tokoh-tokoh masyarakat untuk mengatasi masalah ini. Sayangnya, hal itu dulu masih belum ada.
Dulu masih banyak orang yangmenentang program KB. Kalau pun sudah ada yang menyetujuinya, umumnya mereka masihenggan melaksanakannya. Pada zaman Orde Lama, dari pihak pemerintah pun tidak adakesadaran akan masalah ini.
Pada saat itu jumlah penduduk Indonesia masih berkisar 100 juta jiwa dan seandainya pada saat itu sudah ada upaya yang sungguh-sungguh tentunya tidak perlu penduduk Indonesia meledak seperti sekarang ini.
Hingga saat ini memang masih banyak orang yang menganggap bahwa teori yang dikemukakan.oleh Malthus sudah tidak berlaku lagi karena adanya berbagai macam kemajuan pada bidang pertanian yang bisa melipatgandakan jumlah makanan. Tetapi, mereka nampaknya melupakan bahwa kemajuan teknologi bukanlah hanya pada bidang pertanian, tetapi juga pada bidangkesehatan dan kedokteran. Jadi, tingkat kematian menurun dengan cukup drastis sedangkantingkat kelahiran tetap bertambah menurut primitif rate.
Maka semakin sesaklah bumi kita ini semakin sulitlah memenuhi kebutuhan pangan karena tingkat pertumbuhan penduduk dunia yangsekitar 1,2 persen per tahun sedangkan lahan pertanian hanya bertambah 0.8 persen saja. Jumlahlahan ini pun semakin hari semakin berkurang saja karena semakin meningkatnya kebutuhanakan perumahan. Apalagi, kita memang tak akan pernah bisa menciptakan teknologi yang bisameningkatkan luas tanah di planet bumi.
Jadi, hanya bila suatu saat kita memang telah bisamendirikan koloni di planet Mars atau galaksi yang lain dan bisa pergi ke sana dengan ongkossetara naik kereta Purbaya barangkali kita tak perlu susah payah mengatasi masalahkependudukan ini. Jadi, prediksi Malthus, atau lengkapnya Thomas Robert Malthus (1766-1834),dalam hal ini memang bisa dikatakan cukup tepat dan tetap berlaku hingga saat ini.
Dan teoriMalthus tentang kependudukan yang ditulis dalam esainya yang berjudul Essay on the Principleof Population ini juga sebenarnya yang turut memberikan pengaruh yang sangat besar untuk meyakinkan Darwin tentang terjadinya proses seleksi alam dalam evolusi mahluk hidup.
Malthus menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan penduduk adalah berdasarkan deret geometri (1, 4, 9,16, ... dst.) sedangkan jumlah makanan hanyalah bertambah menurut deret aritmetika (1, 2, 3, 4,... dst.). Hal ini tentu pada akhirnya akan menimbulkan persaingan mati-matian antar Homosapiens untuk memperebutkan sumber makanan karena berlebihnya jumlah penduduk.        
Memang pada saat ini tidak perlu sampai ada pertempuran antar negara untuk memperebutkan sumber makanan seperti yang terjadi pada suku-suku primitif, tetapi persaingan antar individu untuk memperebutkan sumber makanan (atau dalam hal ini cara untuk mencari makan alias pekerjaan)dalam skala yang sangat... sangat besar ternyata juga tak kalah buruk akibatnya karena tempatyang tersedia makin hari makin terbatas jumlahnya.
Dalam masyarakat industri setiap orangmemang tak lagi mencari makan secara langsung dengan cara pergi ke sawah. Akibatnya, merekayang tidak mendapatkan tempat yang layak terpaksa mencari yang kurang layak, yang tidak mendapatkan yang kurang layak terpaksa mencari yang tidak layak. Dan dari hari ke hari merekaini semakin besar saja jumlahnya. Ini tentu pada akhirnya menimbulkan berbagai macam masalahsosial yang susah dibenahi.
b.      Timbulnya pengangguran
pengangguran yang semakin melimpah ruah ini pun pada akhirnya menimbulkan banyak masalah juga karena orang yang tidak bekerja bukan berarti mereka lalu tidak makan. Mereka tetap makan juga dan banyak di antaranya yang kemudian terpaksa melakukan apa saja untuk menyambunghidupnya.
Bila sebagian di antara mereka masih bersedia untuk menyambung hidup secara halal,maka ternyata banyak juga di antaranya yang kemudian terpaksa harus dengan cara melanggar hukum dan norma agama sebab kebutuhan perut memang tak dapat ditunda sehari pun.
Bila kaum prianya banyak yang terjerumus melakukan kejahatan, maka kaum wanitanya banyak yangterperosok ke dalam prostitusi. Dan rasanya, tidak ada seorang pun yang bercita-cita untuk menjadi penjahat semasa kecilnya.
keluarganya, bersama istri dan anak-anaknya, bersama saudara dan keluarganya tanpa harusmencari mangsa atau menggangu orang lain di jalan-jalan.Jadi, hal utama yang harus kita lakukan memang adalah meniadakan kondisi lingkungan yang bisa menyebabkan terjadinya pelanggaran hukum dan norma agama tersebut. Tetapi, apa boleh buat, selama hal itu belum tercapai hukum yang tegas tetaplah harus dijalankan karenamasyarakat pun haruslah bisa dijamin keamanannya.
Akan tetapi, bila kita memang benar-benar mau memikirkan dan berupaya mengatasi masalah kependudukan dengan serius, maka secara perlahan-lahan angka kejahatan dan juga berbagai macam problem sosial lainnya akan bisaditekan seminimal mungkin. Dan akan bersihlah bumi Indonesia ini dari pelacuran, kejahatan,kemiskinan dan pengangguran.


c.       Masalah lingkungan
Selain menimbulkan berbagai macam masalah sosial, jumlah penduduk yang semakin bertambahini juga menimbulkan dampak pada masalah yang lain, yaitu masalah lingkungan.   
Semakin banyak penduduk berarti semakin banyak areal persawahan dan hutan yang berubah fungsimenjadi pemukiman penduduk. Dan bila tadi sudah dibahas bagaimana jumlah penduduk yangsemakin bertambah ini menyebabkan urbanisasi dan menimbulkan berbagai masalah sosial dikota-kota, maka kali ini kita bisa melihat bagaimana mereka yang tinggal menetap di desa punmenimbulkan masalah lain yang tak kalah seriusnya, yaitu kehancuran hutan yang ada, termasuk  juga hutan lindung yang mesti dijaga.
Meski demikian, ini bukanlah berarti bahwa perusakan hutan oleh perusahaan raksasa kemudiankita abaikan begitu saja sebab jumlah 20 hingga 40 persen dari ratusan juta hektar bukanlah jumlah yang sedikit.
Dan bila dibiarkan, maka lama-lama pun akan bisa menghancurkan seluruhhutan yang ada.Kerusakan hutan yang ditimbulkan oleh penebangan yang semakin menjadi-jadi, baik oleh penduduk lokal maupun perusahaan besar, selain mengakibatkan apa yang telah disebutkan diatas, juga akan bisa menyebabkan banjir, tanah longsor serta endapan lumpur.
d.      Cara mengatasi masalah lingkungan
Untuk mengatasi masalah lingkungan yang akan timbul sebaikanya pemerintah harus menjalan beberapa program seperti dibawah ini :
Pengendalian Lingkungan HidupHarus menyusun rencana program dan kegiatan yang kreatif, inovatif dan realistis yang didukungoleh SDM yang trampil dan anggaran yang memadai. Program dan kegiatan yang dapatmengatasi permasalahan-permasalahan lingkungan, diantaranya:
Program Konservasi Sumber Daya Alam dengan kegiatan-kegiatan, antara lain :   
pemeliharaansungai dan situ, pembuatan sumur resapan dan biopori yang bertujuan untuk mengatasi bahaya banjir dan pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) bertujuan untuk menanggulangi polusi udaradi kota.Program Pengawasan dan Penegakkan Hukum dengan kegiatan-kegiatan, antara lain :
pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup, pengawasan terhadapkegiatan industri yang bertujuan untuk pentaatan oleh masyarakat/ industri terhadap ketentuandan kebijakan bidang lingkungan dan penanganan kasus bagi masyarakat/industri yang merusak dan mencemari lingkungan hidup.Program Pemantauan dan Pemulihan Lingkungan Hidup dengan kegiatan-kegiatan :
pemantauankualitas lingkungan (air, tanah, udara) yang bertujuan untuk mengetahui status kondisilingkungan di Kota Tangerang secara terus menerus, peningkatan kesadaran dan peran sertamasyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Masyarakat Umum Harus meningkatkan kesadaran dan kepedulian yang tinggi terhadap pemanfataan serta pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, diantaranya pembangunan rumah tinggal harusmengikuti ketetapan RTRW, mengadakan pengolah limbah/ tinja berupa septi tank, tidak merusak dan memanfaatkan secara berlebihan sumber daya alam (air tanah).
IndustriHarus meningkatkan kesadaran terhadap pengelolaan lingkungan hidup, diantaranya pembuatandan pengoperasian IPAL secara optimal, pengelolaan limbah (terutama B3) sesuai denganketentuan, tidak membuang limbah hasil kegiatan industri ke badan sungai yang berakibatmencemari air sungai dan ekosistemnya.Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)




BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa penduduk merupakan orang-orang yang menduduki suatu tempat, wilayah atau Negara. Penambahan penduduk yang cepat menyebabkan tingkat kepadatan penduduk menjadi tinggi. Dampak dari kepadatan penduduk antara lain:
a.       Persaingan Lapangan Pekerjaan
b.      Persaingan untuk mendapatkan pemukiman
c.       Meningkatnya Jumlah kemiskinan
d.      Rendahnya Kesempatan Pendidikan
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk  adalah:
a.       Menggalakkan program KB (Keluarga Berencana)
b.      Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
c.       Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
d.      Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
e.       Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
B.       Kritik dan Saran
Demikiankah makalah yang dapat penulis sampaikan. Sebagian makalah kami menyadari banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.








DAFTAR PUSTAKA

Kretif, tim. 2010. Geografi SMA/MA kelas XI. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Ahmad, Abu. 2002. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.

Jurnal : Rizki Aji Hertanty, kebijakan-sosial-dalam-menanggulangi-masalah-kemiskinan.selasa 29 Desember 2009.

Soerjani. Moh, Rofiq Ahmad, Munir Rezy. 1987. Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan Dalam Pembangunan. Jakarta: Universitas Indonesia

Prasetya, Tri Joko. 1998. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Mufid, sofyan Anwar. 2010.Ekologi Manusia. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Soemarwoto,Otto,2004.Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan.Jakarta:Djambatan.

Soemarwoto,Otto.2007.Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH KEBIJAKAN HUKUM PIDANA

BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Dalam fungsinya sebagai perlindungan kepentingan manusia, hukum mempunyai tujuan dan sas...