BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pertumbuhan di dunia sangat pesat. Hal ini dapat
dilihat dari jumlah penduduk dunia yang berjumlah hampir mencapai 10 milliar
jiwa. Adapun pembengkakan jumlah penduduk di dunia ini disebabkan angka
kelahiran lebih tinggi daripada angka kematian bayi. Variabel-variabel dalam
problema kependudukan sangatlah kompleks, meliputi penduduk itu sendiri,
kemiskinan, kesempatan kerja, permukiman, kesehatan, gizi pendidikan,
kejahatan, pencemaran lingkungan, krisis ekonomi, kelaparan, sandang, air
bersih, kebodohan, keterbelakangan, fasilitas umum, fasilitas sosial. Nyaris
faktor kepadatan penduduk menjadi pangkal segala problematika kehidupan manusia
itu sendiri.
Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar, yaitu
menurut sensus 1991 terdapat hampir 200 juta orang. Jumlah penduduk yang besar
itu bertambah pula dengan cepat, walaupun program keluarga berencana (KB) telah
dilakukan secara intensif. Dilihat dari tekanan penduduk, bahwa pertumbuhan
penduduk memerlukan tambahan lahan untuk produksi pangan dan pemukiman dengan
segala aktivitasnya.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumasan masalah yang terdapat dalam makalah ini
yaitu :
a.
Apa saja masalah
kepadatan penduduk ?
b.
Apa solusi yang dapat
mengatasi masalah kepadatan penduduk ?
C.
Tujuan
Dilihat dari rumusan masalah di atas, adapun tujuan
dari makalah ini adalah :
a.
Dapat mengetahui apa
saja masalah akibat dari kepadatan penduduk.
b.
Dapat memberikan solusi
guna mengatasi kepadatan penduduk.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Penduduk
Penduduk dikonotasikan sebagai orang atau orang-orang
yang mendiami suatu tempat, kampung, wilayah atau negeri, dan merupakan aset
pembangunan atau sering disebut sumber daya manusia (SDA).
Penambahan penduduk yang cepat menyebabkan tingkat
kepadatan penduduk menjadi tinggi. Kepadatan penduduk dapat dihitung
berdasarkan jumlah penduduk untuk setiap satu kilometer persegi. Cara
menghitungnya adalah dengan membandingkan jumlah penduduk di suatu daerah
dengan luas daerah yang ditempati. Kepadatan penduduk ini mempunyai dampak yang
signifikan terhadap kelangsungan hidup manusia.
B.
Dinamika Kependudukan
Dinamika
kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari
waktu ke waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat
kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke
luar maupun ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan
jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan
penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah
mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan penduduk
meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar ke dalam
lebih besar dari jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam ke luar.
Dinamika kependudukan adalah perubahan penduduk. Perubahan tersebut selalu terjadi dan dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 Tentang ´Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera disebut sebagai Perkembangan Kependudukan. Perkembangan kependudukan terjadi akibat adanya perubahan yang terjadi secara mauoun karena perilaku yang terkait dengan upaya memenuhi kebutuhannya. Perubahan alami tersebut adalah karena kematian dan kelahiran. Sedangkan yang terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan adalah migrasi atau pindahan tempat tinggal.
Setiap perubahan yang diakibatkan salah satu faktor perubahan penduduk tersebut akan berdampak pada keseluruhan, misalnya jumlah menurut umur penduduk dan jenis kelamin penduduk. Hal-hal yang diperlukan dalam pengukuran dinamika kependudukan adalah :
Dinamika kependudukan adalah perubahan penduduk. Perubahan tersebut selalu terjadi dan dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 Tentang ´Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera disebut sebagai Perkembangan Kependudukan. Perkembangan kependudukan terjadi akibat adanya perubahan yang terjadi secara mauoun karena perilaku yang terkait dengan upaya memenuhi kebutuhannya. Perubahan alami tersebut adalah karena kematian dan kelahiran. Sedangkan yang terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan adalah migrasi atau pindahan tempat tinggal.
Setiap perubahan yang diakibatkan salah satu faktor perubahan penduduk tersebut akan berdampak pada keseluruhan, misalnya jumlah menurut umur penduduk dan jenis kelamin penduduk. Hal-hal yang diperlukan dalam pengukuran dinamika kependudukan adalah :
a.
Indikator
Indikator
diperlukan untuk mengetahui dan mempelajari dengan tepat berbagai keadaan atau
perubahan yang terjadi pada penduduk disuatu negara. Indikator dalam demografi
terdiri dari beberapa hal, yaitu :
a) Jumlah
penduduk
b) Komposisi
penduduk menurut jenis kelamin, umur, suku bangsa, pendidikan, agama, pekejaan,
dan lain-lain
c) Proses
demografi yang mempengaruhi jumlah dan komposisi penduduk
b.
Parameter
Ukuran
atau satuan yang memberikan penilaian kuantitatif. Ada dua macam pengukuran, yaitu
:
a) Angka
Absolut
b) Angka
Relatif
Dinamika
kependudukan menjelaskan bahwa di samping jumlah absolutnya yang tetap tinggi,
persoalan kependudukan di Indonesia meliputi persebaran serta kualitas penduduk
dipandang dari sudut sumberdaya manusia secara keseluruhan.
Pemahaman
terhadap dinamika penduduk sangat penting dalam demografi. Manfaat dari
memahami dinamika penduduk adalah sebagai berikut.
1) Mengetahui
jumlah penduduk pada suatu waktu dan wilayah tertentu.
2) Memahami
perkembangan dari keadaan dahulu, sekarang dan perkiraan yang akan datang.
3) Mempelajari
hubungan sebab akibat keadaan penduduk dengan aspek kehidupan lain misalnya
ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan dan lain-lain.
4) Merancang
antisipasi menghadapi perkembangan kependudukan yang terjadi baik hal yang
menguntungkan maupun merugikan.
C.
Faktor-faktor Kependudukan
a. Angka Kelahiran (Fertilitas)
Fertilitas dalam pengertian demografi adalah kemampuan
seorang wanita secara riil untuk melahirkan yang diwujudkan dalam jumlah bayi
yang senyatanya dilahirkan. Tinggi rendahnya kelahiran erat hubungannya dan
tergantung pada struktur umur, banyaknya kelahiran, banyaknya perkawinan,
penggunaan alat kontrasepsi, aborsi, tingkat pendidikan, status pekerjaan,
serta pembangunan.
Beberapa fertilitas yang sering digunakan adalah :
a)
Angka
kelahiran kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran kasar adalah angka
yang menunjukkan jumlah kelahiran pertahun di satu tempat per seribu penduduk.
b)
Angka
kelahiran khusus (age specific birth rate/asbr)
Angka kelahiran khusus yaitu angka
yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada
kelompok umur tertentu.
c)
Angka
kelahiran umum (general fertility rate/gfr)
Angka kelahiran umum yaitu angka
yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49
tahun dalam satu tahun.
b. Angka Kematian (Mortalitas)
Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu
angka kematian kasar, angka kematian khusus, dan angka kematian bayi.
a)
Angka
kematian kasar (Crude Death Rate/Cdr)
Angka kematian kasar yaitu angka
yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu
tahun.
b)
Angka
kematian khusus (Age Specific Death Rate/Asdr)
Angka kematian khusus yaitu angka
yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur
tertentu dalam waktu satu tahun.
c)
Angka
kematian bayi (Infant Mortality Rate/Imr)
Angka kematian bayi yaitu angka yang
menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang umurnya di bawah satu tahun)
setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun. Imr dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut ini.
c. Migrasi
Migrasi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi
angka pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang
dikatakan telah melakukan migrasi apabila orang tersebut telah melewati batas
administrasi wilayah lain.
Jenis-jenis migrasi :
a)
Transmigrasi (perpindahan dari satu
daerah (pulau) untuk menetap ke daerah lain di dalam wilayah republik
indonesia).
b)
Urbanisasi (perpindahan penduduk
dari desa ke kota besar)
c)
Emigrasi (perpindahan penduduk dari
dalanegeri kemudian menetap di luar negeri).
d)
Imigrasi (kebalikan dari emigrasi)
e)
Re-emigrasi (kembali ke tempat asal)
D.
Faktor Penunjang dan Penghambat Kelahiran
a.
Faktor Penunjang Kelahiran
(Pronatalitas)
a)
Kawin muda
b)
Pandangan “banyak anak banyak
rezeki”
c)
Anak menjadi harapan bagi orang tua
sebagai pencari nafkah
d)
Anak merupakan penentu status social
e)
Anak merupakan penerus keturunan
terutama anak laki-laki
b.
Faktor Penghambat Kelahiran
(Antinatalitas)
a)
Pelaksanaan program Keluarga
Berencana (KB)
b)
Penundaan usia perkawinan dengan
alasan menyelesaikan pendidikan
c)
Semakin banyak wanita karir
c.
Penggolongan Angka Kelahira
a)
Angka kelahiran rendah, apabila
kurang dari 30 per 1000 penduduk
b)
Angka kelahiran sedang, apabila
antara 30-40 per 1000 penduduk
c)
Angka kelahiran tinggi, apabila
lebih dari 40 per 1000 penduduk
d.
Penggolongan Angka Kematian
a)
Angka kematian rendah, apabila
kurang dari 10 per 1000 penduduk
b)
Angka kematian sedang, apabila
antara 10-20 per 1000 penduduk
c)
Angka kematian tinggi, apabila lebih
dari 20 per 1000 penduduk
E.
Dampak kepadatan
penduduk
Indonesia selain mempunyai wilayah yang luas, juga
mempunyai jumlah pnduduk yang besar. Jumlah penduduk ini adalah perhatian
serius bagi negara, sebagai contoh, pulau jawa yang luasny hanya7% dari luas
negara Indonesia dihuni sekitar 60% penduduk Indonesia, kondisi ini
mengakibatkan pulau Jawa terlalu kelebihan penduduk dibandingkan pulau-pulau
lain.
Adapun akibat dari kelebihanya penduduk berakibat
tidak baik bagi kondisi penduduk Indonesia. Sebagai akibatnya, berikut adalah
akibat-akibat dari kepadatan penduduk :
1.
Persaingan Lapangan
Pekerjaan
Persaingan lapangan pekerjaan ini di sebabkan oleh
pertumbuhan penduduk di negara kita yang sangat tinggi dan rupanya pertumbuhan
penduduk ini tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang disediakan
oleh pemerintah selama ini sehingga yang terjadi adalah bertambahnya jumlah
pengangguran di Indonesia .
2.
Persaingan Untuk
Mendapatkan Pemukiman
Persaingan untuk mendapat permukiman yang layak ini
biasa terjadi didaerah perkotaan yg padat, dan permasalahan seperti ini biasa
terjadi karena perumahan yang tidak memadai dan kondisi rumah yang sudah tak
layak huni. Namun tidak semua masyarakat bersaing untuk mendapatkan pemukiman
yang layak , nyatanya banyak juga masyarakat yang memilih tetap tinggal yang
sudah bertahun-tahun menjadi tempat tinggalnya dengan alasan sudah terbiasa dan
warisan dari nenek moyang sehingga mereka enggan untuk meninggalkannya
3.
Meningkatnya Jumlah
Kemiskinan
Dampak dari kepadatan penduduk selanjutnya adalah
meningkatnya jumlah kemiskinan. Meningkatnya jumlah kemiskinan ini di sebabkan
oleh kurang berkembangnya kreatifitas dari masyarakat untuk membuka lapangan
pekerjaan sendiri hal tersebut bukan tanpa alasan karena untuk membuka lapangan
pekerjaan sendiri membutuhkan keterampilan dan keahlian khusus yang mana untuk
mendapatkan itu semua masyarakat membutuhkan sarana pendidikan , sedangkan di
negeri kita ini sarana pendidikan masih belum dapat dirasakan semua rakyatnya
karena faktor kemiskinan .
4.
Rendahnya Kesempatan
Pendidikan
Di negara kita ini memiliki tingkat kekahiran yang
tinggi namun tidak didampingi dengan tingkat kematian, dengan demikian tentu
semakin banyak fasilitas dan jumlah tenaga kerja guru yang diperlukan, namun
sebagai hasilnya tidak setiap anak memiliki kesempatan untuk bersekolah dan
mendapatkan pendidikan yang layak dan memadai.
d.
Penanggulangan dampak
kepadatan penduduk
Segala sesuatu pasti ada pokok permasalahan yang harus
dipecahkan, baik secara bersama atau individual. Dalam hal ini untuk mengatasi
masalah kepadatan penduduk sangatlah dibutuhkan kkerjasama dari berbagai pihak.
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk
adalah :
1.
Menggalakkan program KB
atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara
umum dan massal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
2.
Menunda masa perkawinan
agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
3.
Penambahan dan
penciptaan lapangan kerja Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka
diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula
diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir
dalam bidang kependudukan.
4.
Meningkatkan kesadaran
dan pendidikan kependudukan. Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari
laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara
sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
5.
Mengurangi kepadatan
penduduk dengan program transmigrasi. Dengan menyebar penduduk pada
daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan
laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah
lapangan pekerjaan yang tersedia.
e.
Tujuan
Mempelajari Ilmu Kependudukan
Mendapatkan
pengetahuan dan sikap dalam bertindak untuk
terus melestarikan lingkungan, seperti melakukan Go Green dengan
cara menanam banyak pohon, bukan hanya memanfaatkannya saja tetapi tidak ada
tindakan kepedulian penghijauan kembali. Dalam
kehidupan manusia dengan melakukan pengurangan kelahiran yang membludak setiap
tahunnya dengan cara KB setidaknya dapat membantu kelangsungan hidup ekosistem.
f.
Permasalahan kependudukan di indonesia
a.
Kurangnya kepedulian program KB
Selama ini, masalah
kependudukan boleh dikatakan masih kurang mendapat perhatian darimasyarakat
maupun tokoh-tokoh masyarakat. Baik itu dari para politisi, tokoh agama,
pakar ekonomi maupun tokoh masyarakat lainnya. Memang pada saat ini
sebagian besar orang padaumumnya sudah tidak berkeberatan lagi dengan program
untuk mengontrol kelahiran, tetapisayangnya masih kurang sekali kesadaran untuk
melaksanakannya.
Dianggap sebagai hal
yangtidak penting. Padahal, kalau kita mau menyadari, sebenarnya masalah
kependudukan ini adalahmasalah yang teramat penting. Tidak kalah pentingnya
dengan berbagai macam masalah lainnyayang seringkali kita perdebatkan dalam
berbagai seminar dan diskusi.
Dan sebenarnya
berkaitanerat dengan masalah ekonomi, hukum dan norma agama. Jadi, memang tidak
bisa diabaikan begitu saja.Sebenarnya, masalah kependudukan ini sudah bisa
diatasi dengan baik bila saja sejak dulu sudahada upaya yang sungguh-sungguh
dari pihak pemerintah maupun tokoh-tokoh masyarakat untuk mengatasi
masalah ini. Sayangnya, hal itu dulu masih belum ada.
Dulu masih banyak orang
yangmenentang program KB. Kalau pun sudah ada yang menyetujuinya, umumnya
mereka masihenggan melaksanakannya. Pada zaman Orde Lama, dari pihak pemerintah
pun tidak adakesadaran akan masalah ini.
Pada saat itu jumlah
penduduk Indonesia masih berkisar 100 juta jiwa dan seandainya pada saat
itu sudah ada upaya yang sungguh-sungguh tentunya tidak perlu penduduk
Indonesia meledak seperti sekarang ini.
Hingga saat ini
memang masih banyak orang yang menganggap bahwa teori
yang dikemukakan.oleh Malthus sudah tidak berlaku lagi karena adanya
berbagai macam kemajuan pada bidang pertanian yang bisa melipatgandakan
jumlah makanan. Tetapi, mereka nampaknya melupakan bahwa kemajuan
teknologi bukanlah hanya pada bidang pertanian, tetapi juga pada
bidangkesehatan dan kedokteran. Jadi, tingkat kematian menurun dengan cukup
drastis sedangkantingkat kelahiran tetap bertambah menurut primitif rate.
Maka semakin sesaklah
bumi kita ini semakin sulitlah memenuhi kebutuhan pangan karena tingkat
pertumbuhan penduduk dunia yangsekitar 1,2 persen per tahun sedangkan lahan
pertanian hanya bertambah 0.8 persen saja. Jumlahlahan ini pun semakin hari
semakin berkurang saja karena semakin meningkatnya kebutuhanakan perumahan.
Apalagi, kita memang tak akan pernah bisa menciptakan teknologi yang
bisameningkatkan luas tanah di planet bumi.
Jadi, hanya bila suatu saat kita memang telah bisamendirikan
koloni di planet Mars atau galaksi yang lain dan bisa pergi ke sana dengan
ongkossetara naik kereta Purbaya barangkali kita tak perlu susah payah
mengatasi masalahkependudukan ini. Jadi, prediksi Malthus,
atau lengkapnya Thomas Robert Malthus (1766-1834),dalam hal ini memang bisa
dikatakan cukup tepat dan tetap berlaku hingga saat ini.
Dan teoriMalthus
tentang kependudukan yang ditulis dalam esainya yang berjudul Essay on the
Principleof Population ini juga sebenarnya yang turut memberikan pengaruh yang
sangat besar untuk meyakinkan Darwin tentang terjadinya proses seleksi
alam dalam evolusi mahluk hidup.
Malthus menyatakan
bahwa tingkat pertumbuhan penduduk adalah berdasarkan deret geometri (1, 4,
9,16, ... dst.) sedangkan jumlah makanan hanyalah bertambah menurut deret
aritmetika (1, 2, 3, 4,... dst.). Hal ini tentu pada akhirnya akan menimbulkan
persaingan mati-matian antar Homosapiens untuk memperebutkan sumber makanan
karena berlebihnya jumlah penduduk.
Memang pada saat
ini tidak perlu sampai ada pertempuran antar negara untuk memperebutkan
sumber makanan seperti yang terjadi pada suku-suku primitif, tetapi
persaingan antar individu untuk memperebutkan sumber makanan (atau dalam
hal ini cara untuk mencari makan alias pekerjaan)dalam skala yang sangat...
sangat besar ternyata juga tak kalah buruk akibatnya karena tempatyang tersedia
makin hari makin terbatas jumlahnya.
Dalam masyarakat
industri setiap orangmemang tak lagi mencari makan secara langsung dengan cara
pergi ke sawah. Akibatnya, merekayang tidak mendapatkan tempat yang layak
terpaksa mencari yang kurang layak, yang tidak mendapatkan yang kurang
layak terpaksa mencari yang tidak layak. Dan dari hari ke hari merekaini
semakin besar saja jumlahnya. Ini tentu pada akhirnya menimbulkan berbagai
macam masalahsosial yang susah dibenahi.
b.
Timbulnya pengangguran
pengangguran yang semakin melimpah ruah ini pun
pada akhirnya menimbulkan banyak masalah juga karena orang yang tidak
bekerja bukan berarti mereka lalu tidak makan. Mereka tetap
makan juga dan banyak di antaranya yang kemudian terpaksa melakukan apa
saja untuk menyambunghidupnya.
Bila sebagian di antara mereka masih bersedia
untuk menyambung hidup secara halal,maka ternyata banyak juga di antaranya yang
kemudian terpaksa harus dengan cara melanggar hukum dan norma agama sebab
kebutuhan perut memang tak dapat ditunda sehari pun.
Bila kaum prianya
banyak yang terjerumus melakukan kejahatan, maka kaum wanitanya banyak
yangterperosok ke dalam prostitusi. Dan rasanya, tidak ada seorang pun yang
bercita-cita untuk menjadi penjahat semasa kecilnya.
keluarganya, bersama
istri dan anak-anaknya, bersama saudara dan keluarganya tanpa harusmencari
mangsa atau menggangu orang lain di jalan-jalan.Jadi, hal utama yang harus kita
lakukan memang adalah meniadakan kondisi lingkungan yang bisa menyebabkan
terjadinya pelanggaran hukum dan norma agama tersebut. Tetapi, apa
boleh buat, selama hal itu belum tercapai hukum yang tegas tetaplah harus
dijalankan karenamasyarakat pun haruslah bisa dijamin keamanannya.
Akan tetapi, bila kita
memang benar-benar mau memikirkan dan berupaya mengatasi masalah
kependudukan dengan serius, maka secara perlahan-lahan angka kejahatan dan
juga berbagai macam problem sosial lainnya akan bisaditekan seminimal mungkin.
Dan akan bersihlah bumi Indonesia ini dari pelacuran, kejahatan,kemiskinan dan
pengangguran.
c.
Masalah lingkungan
Selain menimbulkan
berbagai macam masalah sosial, jumlah penduduk yang semakin bertambahini juga
menimbulkan dampak pada masalah yang lain, yaitu masalah lingkungan.
Semakin banyak
penduduk berarti semakin banyak areal persawahan dan hutan yang berubah
fungsimenjadi pemukiman penduduk. Dan bila tadi sudah dibahas bagaimana jumlah
penduduk yangsemakin bertambah ini menyebabkan urbanisasi dan menimbulkan
berbagai masalah sosial dikota-kota, maka kali ini kita bisa melihat bagaimana
mereka yang tinggal menetap di desa punmenimbulkan masalah lain yang tak kalah
seriusnya, yaitu kehancuran hutan yang ada, termasuk juga hutan
lindung yang mesti dijaga.
Meski
demikian, ini bukanlah berarti bahwa perusakan hutan oleh perusahaan raksasa
kemudiankita abaikan begitu saja sebab jumlah 20 hingga 40 persen dari ratusan
juta hektar bukanlah jumlah yang sedikit.
Dan bila
dibiarkan, maka lama-lama pun akan bisa menghancurkan seluruhhutan yang
ada.Kerusakan hutan yang ditimbulkan oleh penebangan yang semakin menjadi-jadi,
baik oleh penduduk lokal maupun perusahaan besar, selain mengakibatkan apa
yang telah disebutkan diatas, juga akan bisa menyebabkan banjir, tanah longsor
serta endapan lumpur.
d. Cara mengatasi masalah
lingkungan
Untuk mengatasi masalah
lingkungan yang akan timbul sebaikanya pemerintah harus menjalan beberapa
program seperti dibawah ini :
Pengendalian Lingkungan
HidupHarus menyusun rencana program dan kegiatan yang kreatif, inovatif dan
realistis yang didukungoleh SDM yang trampil dan anggaran yang memadai. Program
dan kegiatan yang dapatmengatasi permasalahan-permasalahan lingkungan,
diantaranya:
Program Konservasi
Sumber Daya Alam dengan kegiatan-kegiatan, antara lain :
pemeliharaansungai dan
situ, pembuatan sumur resapan dan biopori yang bertujuan untuk mengatasi
bahaya banjir dan pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
bertujuan untuk menanggulangi polusi udaradi kota.Program Pengawasan
dan Penegakkan Hukum dengan kegiatan-kegiatan, antara lain :
pengawasan
terhadap pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup,
pengawasan terhadapkegiatan industri yang bertujuan untuk pentaatan oleh
masyarakat/ industri terhadap ketentuandan kebijakan bidang lingkungan dan
penanganan kasus bagi masyarakat/industri yang merusak dan mencemari
lingkungan hidup.Program Pemantauan dan Pemulihan Lingkungan Hidup dengan
kegiatan-kegiatan :
pemantauankualitas
lingkungan (air, tanah, udara) yang bertujuan untuk mengetahui status
kondisilingkungan di Kota Tangerang secara terus menerus, peningkatan kesadaran
dan peran sertamasyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Masyarakat
Umum Harus meningkatkan kesadaran dan kepedulian yang tinggi terhadap pemanfataan serta pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan, diantaranya pembangunan rumah tinggal
harusmengikuti ketetapan RTRW, mengadakan pengolah limbah/ tinja berupa
septi tank, tidak merusak dan memanfaatkan secara berlebihan sumber
daya alam (air tanah).
IndustriHarus
meningkatkan kesadaran terhadap pengelolaan lingkungan hidup, diantaranya
pembuatandan pengoperasian IPAL secara optimal, pengelolaan limbah
(terutama B3) sesuai denganketentuan, tidak membuang limbah hasil
kegiatan industri ke badan sungai yang berakibatmencemari
air sungai dan ekosistemnya.Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa penduduk
merupakan orang-orang yang menduduki suatu tempat, wilayah atau Negara.
Penambahan penduduk yang cepat menyebabkan tingkat kepadatan penduduk menjadi
tinggi. Dampak dari kepadatan penduduk antara lain:
a.
Persaingan Lapangan
Pekerjaan
b.
Persaingan untuk
mendapatkan pemukiman
c.
Meningkatnya Jumlah
kemiskinan
d.
Rendahnya Kesempatan
Pendidikan
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan
pesatnya pertumbuhan penduduk adalah:
a.
Menggalakkan program KB
(Keluarga Berencana)
b.
Menunda masa perkawinan
agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
c.
Penambahan dan
penciptaan lapangan kerja
d.
Meningkatkan kesadaran
dan pendidikan kependudukan
e.
Mengurangi kepadatan
penduduk dengan program transmigrasi
B.
Kritik dan Saran
Demikiankah makalah yang dapat penulis sampaikan.
Sebagian makalah kami menyadari banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik
yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kretif, tim. 2010. Geografi SMA/MA kelas XI.
Jakarta: PT. Bumi Aksara
Ahmad, Abu. 2002. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta
: Rineka Cipta.
Jurnal : Rizki
Aji Hertanty, kebijakan-sosial-dalam-menanggulangi-masalah-kemiskinan.selasa
29 Desember 2009.
Soerjani.
Moh, Rofiq Ahmad, Munir Rezy. 1987. Lingkungan: Sumber Daya Alam dan
Kependudukan Dalam Pembangunan. Jakarta: Universitas Indonesia
Prasetya, Tri Joko. 1998. Ilmu Budaya Dasar.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Mufid, sofyan Anwar. 2010.Ekologi
Manusia. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Soemarwoto,Otto,2004.Ekologi
Lingkungan Hidup dan Pembangunan.Jakarta:Djambatan.
Soemarwoto,Otto.2007.Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar