BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib
kita percaya serta kita imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan
dalam Al-quran juga dalam Hadits. Selain dari kitab Allah yang dturunkan
melalui rasul melalui malakiat Jibril, kita juga bisa berpedoman pada Hadits
nabi Muhammad SAW dan sahifah-sahifa/ suhuf/ lembaran firman Allah SWT yang
diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan Musa AS.
Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah
wajib ‘ain atau wajib bagi seluruh warga muslim di seluruh dunia. Dilihat dari
pengertian atau arti defenisi, kitab Allah SWT adalah kitab suci yang merupakan
wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT melalui rasul-rasulnya untuk dijadikan
pedoman hidup umat manusia sepanjang masa. Orang yang mengingkari serta
tidak percaya kepada Al-quran disebut orang-orang murtad.
B. Rumusan Masalah
Sebagaimana kita ketahui, Iman Kepada Kitab-Kitab
Allah Swt berarti menyakini adanya kitab-kitab yang diturunkan kepada Rasul dan
Nabi untuk disampaikan kepada Umat Manusia. Maka dari itu kita harus wajib
berpedoman kepada kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah Swt kepada nabi dan
rasul-Nya supaya untuk mendapatakan kebahagiaan di dunia maupun diakhirat. Oleh
karena itu di dalam pembahasan Makalah ini penulis hanya akan membahas masalah
“Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt”.
C. Tujuan Pembuatan
Makalah
Adapun yang menjadi tujuan dari pada pembuatan makalah
yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai bahan bukti
bahwa kita wajib percaya kepada kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah Swt
kepada Nabi dan Rasulnya untuk umatnya di dunia.
2. Untuk menambah wawasan
dan mengetahui betapa wajibnya kita percaya kepada kitab-kitab Allah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Iman Kepada
Kitab-Kitab Allah SWT
Menurut kamus besar
bahasa Indonesia, kitab yaitu buku : bacaan : wahyu Tuhan yang dibukukan.
Sedangkan iman yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab dst :
ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin. Yang dimaksud iman kepada
kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah
menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada
umatnya sebagai pedoman hidup (petunjuk) bagi umat manusia supaya dapat meraih
kebahagian di dunia dan di akhirat. Kita wajib beriman bahwa setiap hukum yang
telah disampaikan para rasul kepada umat manusia itu atas perintah yang mereka
terima langsung atau dengan perantaraan malaikat. Beriman kepada kitab-kitab
Allah SWT berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 285:
Artinya: Rasul telah
beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya, demikian
pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah,malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya .” (Q.S. Al
Baqarah (2) : 285)
Beriman kepada
kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah
yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran terhadap salah
satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah.
Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para
Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman
kepada kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari islam).
Sebab itu, kita wajib
beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi musa
berupa suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran (Q.S. 53 : 36-37), Taurat yang
diwahyukan kepada nabi Musa ( Q.S. 5 : 44), Zabur yang diturunkan kepada Nabi
Daud (Q.S. 17 : 55), Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam (Q.S. 5
: 44), dan yang terakhir yaitu kitab Al Qur’an yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW (Q.S. 3 : 2-4) Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu berarti kita
wajib percaya bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada
rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya, iman yang tidak mengharuskan kita untuk
mengikuti dan patuh terhadap perundang-undangannya. Sebab perundang-undangan
kitab-kitab suci yang dahulu telah terhapus, telah digantikan dengan
perundang-undangan Al Qur’an. Maka Al Qur’anlah satu-satunya kitab yang
sekarang kita ikuti dan kita imani.
B. Dalil-Dalil Wahyu
Perintah Allah Ta'ala untuk beriman kepada
Kitab-Kitab-Nya dan penjelasan Allah tentang kitab-kitab tersebut. Allah Ta'ala
berfirman,
1.
"Hai orang-orang
yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dna kepada kitab yang
Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya." (An-Nisa': 136).
2.
"Dia menurunkan
Al-Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya membenarkan kitab yang telah
diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. Sebelum (Al-Qur'an),
menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqan." (Ali Imran:
3-4).
3.
"Dan Kami telah
turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang
sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap kitab-kitab yang lain." (Al-Maidah: 48).
4.
"Dan Kami berikan
Zabur kepada Daud." (An-Nisa: 163).
5.
"Dan sesungguhnya
Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Al-Qur'an dibawa
turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril). Ke dalam hatimu (Muhamma) agar kamu menjadi
salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan. Dengan bahasa Arab
yang jelas. Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam
Kitab-kitab orang yang dahulu." (Asy-Syua'ra': 192-196).
6.
"Sesunguhnya ini
benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu. (Yaitu) Kitab-kitab Ibrahim
dan Musa." (Al-A'la: 18-19).
Penjelasan Rasulullah saw. tentang kitab-kitab tersebut
dalam banyak sekali hadits, misalnya,
1.
"Sesungguhnya
keberadaan kalian terhadap orang-orang sebelum kalian ialah seperti waktu
antara shalat Ashar dengan terbenamnya matahari. Pemeluk Kitab Taurat diberi
Kitab Taurat, kemudian mereka mengamalkannya hingga pertengahan siang, kemudian
mereka tidak mampu melaksanakannya kemudian diberi uang satu qirath satu qirath
(pecahan uang dinar). Pemeluk Kitab Injil diberi Kitab Injil, kemudian mereka
mengamalkannya hingga shalat Ashar dikerjakan, kemudian mereka tidak mampu
mengamalkannya, kemudian mereka diberi uang satu qirath satu qirath. Kemudian
kalian diberi Al-Qur'an, kemudian kalian mengamalkannya hingga matahari
terbenam, kemudian kalian diberi uang dua qirath dua qirath. Para Ahli Kitab
berkata, ‘Mereka lebih sedikit amal perbuatannya daripada kami, namun lebih
banyak pahalanya,' Allah berfirman, ‘Apakah Aku mengurangi sedikitpun dari hak
kalian?' Mereka menjawab, ‘Tidak'.
2.
Allah berfirman,
'Itulah karunia-Ku yang Aku berikan kepada siapa yang Aku kehendaki'. (Diriwayatkan
Al-Bukhari).
3.
"Bacaan diperingan
bagi Nabi Daud, kemudian ia memeritnahkan hewannya diberi pelana, kemudian ia
membaca Taurat atau Injil sebelum hewannya diberi pelana, dan ia tidak akan
makan kecuali dari hasil kerja tangannya sendiri." (Diriwayatkan
Al-Bukhari).
4.
"Tidak boleh
dengki, kecuali kepada dua orang: Orang yang diberi Al-Qur'an oleh Allah,
kemudian ia membacanya di pertengahan malam, dan pertengahan siang. Dan orang
yang diberi harta, kemudian ia menginfakkannya di pertengahan malam, dan di
pertengahan siang." (Diriwayatkan Al-Bukhari).
5.
"Aku tinggalkan
pada kalian selagi kalian berpegang teguh padanya, kalian tidak akan sesat,
yaitu Kitabullah, dan Sunah Rasul-Nya." (Diriwayatkan Al-Hakim. Hadits ini
shahih).
6.
"Kalian jangan
membenarkan Ahli Kitab, dan jangan mendustakan mereka. Namun ucapkanlah, ‘Kami
beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami dan diturunkan kepada kalian,
Tuhan kita, dan Tuhan kalian adalah satu, dan kita menyerahkan diri
kepada-Nya'." (Diriwayatkan Al-Bukhari).
Keimanan jutaan ulama,
orang-orang bijak, dan orang-orang beriman di setiap zaman dan tempat, dan
keyakinan kuat mereka bahwa Allah Ta'ala telah menurunkan kitab-kitab yang
diwahyukan kepada rasul-rasul-Nya, manusia terbaik pilihan-Nya.
C. Dalil-Dalil Akal
1.
Kelemahan manusia dan
kebutuhannya kepada Tuhan mereka dalam memperbaiki jasmani dan ruhaninya. Itu
menghendaki penurunan kitab-kitab-Nya, yang berisi undang-undang dan
hukum-hukum, yang mewujudkan kesempurnaan pada manusia dan apa yang mereka
butuhkan dalam kehidupan dunia mereka dan kehidupan akhirat mereka.
2.
Para rasul adalah
mediator antara Allah Ta'ala dengan hamba-hamba-Nya. Para rasul tersebut tidak
berbeda dengan manusia lainnya yang hidup pada zaman tertentu, kemudian
meninggal dunia. Jika mereka tidak memiliki risalah yang dikandung kitab
tertentu, pastilah risalah mereka hilang begitu saja bersamaan dengan kematian
mereka. Dan manusia sepeninggal mereka hidup tanpa risalah dan tanpa mediator.
Akibatnya, hilanglah tujuan utama wahyu dan risalah. Tidak diragukan lagi,
bahwa kondisi ini menghendaki penurunan kitab-kitab Ilahiyah.
3.
Jika rasul menyeru
kepada Allah Ta'ala tidak membawa Kitab dari Tuhannya, yang di dalamnya
terdapat undang-undang, petunjuk, dan kebaikan, maka dengan mudah manusia
mendustakannya dan mengingkari risalahnya. Jadi, kondisi ini menghendaki
penurunan Kitab-Kitab Ilahiyah untuk menegakkan hujjah pada manusia.
Kelebihan Alquran atas Kitab-Kitab sebelumnya:
1.
Dari segi turunnya:
AlQuran diturunkan kepada Muhammad SAW dengan Haq, kemudian para sahabat
memperolehnya dengan cara hafalan dan ditulis. (بالحق
أنزلناه وبالحق نزل ) (Al isra" :105)
2.
Kandungan AlQuran
sempurna, Yaitu menjadi pertimbangan kebenaran terhadap kitab-kitab sebelumnya,
Apa-apa yang sesuai dengan Alquran maka itulah yang Haq. (و انزلنا إليك الكتاب بالحق مصدقا لما بين يديه من الكتاب ومهيمنا عليه
)( Al Maidah: 48).
3.
AlQuran adalah
satu-satunya kitab Suci yang selamat dari penyelewengan dan perubahan yang
dilakukan oleh pengikutnya yang tak bertanggung jawab.( انا نحن نزلنا الذكر و انا له لحافظون ) (AlHijr: 9)
4.
Bahasa yang dipakai di
dalam AlQuran sangat indah tidak akan ada yang mampu membuat ayat seperti itu.
(Baca AlBaqarah: 23-24)
5.
AlQuran adalah petunjuk
dan syifaaun. (baca Yunus: 57)
6.
AlQuran adalah Kitab
yng pling sering dibaca Manusia.
D. Kitab dan Suhuf
Yang dimaksud kitab
ialah kumulan firman Allah Swt yang diwahyukan kepada rasul-Nya. Wahyu itu
dicatat dalam lembaran-lebaran kertas. Lembaran-lembaran itu kemudian disatukan
menjado ancaman buku besar dan disusun secara sistematis sesuai petunjuk rasul
sendiri. Kumpulan lembaran-lembaran ang sudah berwujud buku itu lazimnya
disebut sebagai kitab.
Kitab yang diturunkan
Allah Swt ada empat. Keempat kitab Allah Swt itu adalah Taurat, zabur, injil
dan Al-Qur’an. Kitab-kitab itu memiliki kesamaan dan perbedaan. Persamaannya
ialah semua kitab itu menganjurkan keesaan Allah Swt. Sehingga agama-agama
sebelum islam lahir dikenal dengan sebutan agama tauhid, yakni agama yang
mengajarkan tentang keesaan Allah Swt. Perbedaannya terletak pada sifatnya.
Kitab-kitab sebelum al-qur’an bersifat local dan ajaran-ajarannya sederhana,
sedangkan Al-Qur’an bersifat universal dan abadi sepanjang masa serta lebih
luas ajarannya.
Adapun yang dimaksud
suhuf adalah lembaran-lembaran yang berisi kumpulan wahyu Allah Swt. Yang
diberikan kepada rasul-Nya untuk disampaikan kepada umat manusia. Dengan
demikian, juga kita bandingkan dengan kitab, suhuf relatif lebih sedikit dari
pada kitab. Beberapa suhuf dikumpulkan sehingga menjadio sebuah kitab. Allah
Swt berfirman sebagai berikut :
Artinya : “Sesungguhnya
ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab
Ibrahim dan Musa.” (QS. Al-A’laa : 18-19)
Ada persamaan dan
perbedaan antara kitab dan suhuf
Persamaan : Kitab dan
suhuf sama-sama wahyu dari Allah.
Perbedaan :
1.
Isi kitab lebih lengkap
daripada isi suhuf
2.
Kitab dibukukan
sedangkan suhuf tidak dibukukan.
E. Nama-nama kitab Allah
dan Rasul yang menerimanya
Menurut Jumhur Ulama, Kitab-kitab Allah SWT yang
diturunkan kepada para rasul jumlahnya ada 104. Dari 104 itu, 50 buah diberikan
kepada Nabi Tsis As., 30 buah diberikan kepada Nabi Idris As., 10 buah
diberikan kepada Nabi Ibrahim As. dan 10 buah diberikan kepada Nabi Musa As.
seratus buah kitab ini lazim disebut Shuhuf. Sedangkan yang empat lagi disebut
kitab, yakni kitab Taurat untuk Nabi Musa As., kitab Zabur untuk Nabi Dawud
As., kitab Injil untuk Nabi Isa As. dan kitab Al Qur’an untuk Nabi Muhammad
Saw.
1. Kitab Taurat
Kitab Taurat diturunkan
kepada Nabi Musa As. di bukit Tursina (Mesir) sekitar abad 12 Sebelum Masehi
dalam bahasa tulisan orang Yahudi dan orang yang berpegang teguh kepadanya
disebut kaum Yahudi. Firman Allah SWT dalam QS Al Maidah ayat 44 :
”Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di
dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu
diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada
Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan
mereka diperintahkan memelihara Kitab-Kitab Allah dan mereka menjadi saksi
terhadapnya...”.
Pokok ajaran kitab
Taurat berisi tentang Aqidah (Tauhid) dan hukum-hukum syari’at yang dikenal
dengan istilah The Ten Commandements (Sepuluh Perintah Tuhan), yaitu :
1. Kewajiban meyakini
keesaan Allah SWT
2. Larangan menyembah
berhala/patung
3. Larangan menyebut nama
Allah dengan sia-sia
4. Perintah mensucikan
hari Sabtu (Sabat)
5. Kewajiban menghormati
kedua orang tua
6. Larangan membunuh
sesama manusia
7. Larangan berbuat
zina
8. Larangan mencuri
9. Larangan menjadi saksi
palsu
10. Larangan mengambil hak
orang lain.
2. Kitab Zabur
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud As. di Yerussalem (Israel)
sekitar abad 10 Sebelum Masehi dalam bahasa tulisan Nabi Dawud sendiri yaitu
bahasa Qibty. Pokok ajaran kitab Zabur berisi tentang dzikir, nasehat dan
hikmah tidak memuat hukum-hukum syari’at. Menurut orang-orang Yahudi dan
Nasrani kitab Zabur sekarang terdapat dalam kitab perjanjian lama (mazmur) dan
terdiri atas 150 pasal. Kitab Zabur merupakan petunjuk bagi umar Nabi Dawud As.
agar bertauhid kepada Allah SWT. Firman Allah SWT dalam QS Al Isra ayat 55 :
” ... dan Sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian
nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada
Dawud.”
3. Kitab Injil
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa As. di Yerussalem (Israel) sekitar
abad I Masehi dalam bahasa dan tulisan Ibrani dan orang yang berpegang teguh
kepadanya disebut kaum Nasrani Pokok ajaran kitab Injil sama dengan kitab-kitab
yang diturunkan sebelumnya tetapi sebagian menghapus hukum-hukum yang terdapat
dalam kitab Taurat yang tidak sesuai dengan zaman itu. Sehingga kitab Injil
yang asli tidak diketahui lagi keberadaanya. Firman Allah SWT dalam QS Al
Maidah ayat 46 :
”dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani
Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu:
Taurat. dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada)
petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang
sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk
orang-orang yang bertakwa”.
4. Kitab Suci Al
Qur’an
Kitab Suci Al Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. di Makkah dan
Madinah (Arab Saudi) pada abad VI Masehi dalam bahasa dan tulisan bangsa Arab
suku Quraisy. Pokok ajaran kitab Suci Al Qur’an berisi tentang aqidah (Tauhid),
hukum-hukum syari’at dan muamalat, sebagian isinya menghapus hukum-hukum
syari’at yang terdapat dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan
hukum-hukum syari’at yang sesuai dengan perkembangan zaman. Firman Allah SWT
dalam QS Yusuf ayat 2 : ”Sesungguhnya
Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya”.
Dari keempat kitab itu
yang masih terjaga hanya tinggal Al Qur’an saja, sedangkan kitab Taurat, Zabur
dan Injil hanya tinggal namanya saja. Ketiga kitab tersebut telah dinaskh oleh
Suci Al Qur’an, artinya sejak kitab Suci Al Qur’an diturunkan maka ketiga kitab
itu tidak berlaku lagi. Selain itu ketiga kitab tersebut telah banyak berubah
atau diganti sehingga tidak asli atau suci lagi. Sedangkan kitab Suci Al Qur’an
tetap terjaga kesuciannya sampai hari Kiamat sebab Allah SWT sendiri yang
menjamin keasliannya.
Firman Allah SWT dalam QS Al Hijr ayat 9 :
”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”
Kedudukan-kedudukan
al-Qur’an antara lain:
a.
Sebagai wahyu Allah swt
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
b.
Sebagai mukjizat Nabi
Muhammad saw
c.
Sebagai pedoman hidup
manusia agar tercapai kebahagiaan di dunia dan akhirat
d.
Sebagai sumber dari
segala sumber hukum Islam
F. Fungsi dan Hikmah Iman
Kepada Kitab-Kitab Allah Swt
Fungsi dan Hikmah Iman Kepada Kitab Allah
1. Fungsi Iman kepada
Kitab-kitab Allah
a. Untuk meningkatkan
kualitas kehidupan pribadi
b. Untuk membangun
kehidupan bermasyarakat
c. Untuk menjalin
kerukunan dalam hidup berbangsa dan bernegara
Hikmah Iman kepada
Kitab-kitab Allah :
a. Meningkatkan keimanan
kepada Allah swt yang telah mengutus para rasul untuk menyampaikan risalahnya.
b. Hidup manusia menjadi
tertata karena adanya hukum yang bersumber pada kitab suc
c. Termotivasi untuk
beribadah dan menjalankan kewajiban-kewajiban agama, seperti yang tertuang
dalam kitab suci
d. Menumbuhkan sikap
optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah untuk meraih
kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat
e. Terjaga ketakwaannya
dengan selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya
Penerapan Hikmah Iman
terhadap Kitab-kitab Suci :
1.
Beriman kepada
kitab-kitab sebelum al-Qur’an. Caranya adalah:
a. Meyakini kebenaran yang
terkandung dalam kitab-kitab Alla
b. Meyakini bahwa
kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah bukan karangan para nabi dan rasul
2.
Beriman kepada
al-Qur’an. Caranya adalah:
a. Meyakini bahwa
al-Qur’an benar-benar wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad saw
b. Meyakini bahwa isi
al-Qur’an dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikit pun
c. Mempelajari, memahami,
dan menghayati isi kandungan al-Qur’an
d. Mengamalkan ajaran
al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas
dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut : Iman kepada
kitab-kitab Allah SWT. Adalah mengakui, mempercayai dan meyakini bahwa Allah
SWT telah menurunkan kitab kepada para nabi dan Rasul-Nya yang berisi ajaran
Allah SWT. Untuk di sampaikan kepada umatnya masing-masing. Mengimani kitab
Allah SWT, wajib hukumnya.
Mengingkari salah satu
kitab Allah SWT sama saja mengingkari seluruh kitab-kitab Allah SWT dan
mengingkari para Rasul-Nya, malaikat dan mengingkari Allah SWT sendiri.
B. Saran
Dari sumber yang diperoleh akhirnya penulis ingin
menyampaikan saran kepada pembaca bila akan menyampaikan :
1.
Kita harus memahami
sumber terlebih dahulu agar saat menyampaikan tidak akan keliru.
2.
Saat menyampaikan kita
harus tahu banyak tentang iman kepada kitab-kitab Allah SWT dalam ajaran islam.
Sekian dan terima kasih.
Daftar Pustaka
Syamsuri.2003. Pendidikan
Agama Islam. Erlangga. Jakarta
Isma’il, Sa’id, DR, Perbandingan
‘Aqidah Islam & Kristen Menurut Al-Quran & Bibel, terjemahan H. Suhairi
Ilyas, MA, Yayasan al-Anshar Bukitinggi, cet.I.th.1990.
Miftah Faridh, Drs, Pokok-Pokok
Ajaran Islam, PUSTAKA Bandung cet. 3 th. 1982.
Miftah Fardih dan Agus Syihabuddin,
Al-Quran Sumber Hukum Islam Yang Pertama, PUSTAKA Bandung, cet.1 th.1989.
Al-Qathtan, Manna’, Mabahits fi Ulum
al-Quran, Muasasah ar-Risalah Beirut, cet.4.th.1976.
khaerunnisajuraerah.blogspot.com/2013/04/makalah-iman-kepada-kitab-allah.html