BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang Masalah
Sujono (1988: 5) mengemukakan
beberapa pengertian matematika. Di antaranya, matematika diartikan sebagai
cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik. Selain
itu, matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan
masalah yang berhubungan dengan bilangan. Bahkan dia mengartikan matematika
sebagai ilmu bantu dalam mengiterpretasikan berbagai ide dan kesimpulan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian
bilangan desimal, persen dan operasi hitungnya?
2.
Bagaimana
masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran bilangan desimal, persen dan
operasai hitungnya?
3.
Bagaimana solusi
yang harus dilakukan untuk mengatasai masalah-masalah tersebut?
4.
Berilah contoh
soal-soal masalah dalam pembelajaran bilangan desimal, persen dan operasi
hitungnya?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui
pengertian bilangan desimal, persen dan operasi hitungnya.
2.
Untuk mengetahui
masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran bilangan desimal, persen dan
operasi hitungnya.
3.
Untuk mengetahui
solusi yang harus dilakukan dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam
pembelajaran bilangan desimal, persen dan operasi hitungnya.
4.
Untuk mengetahui
contoh soal-soal masalah dalam pembelajaran bilangan desimal, persen dan operasi
hitungnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian bilangan desimal
Bilangan decimal adalah
bilangan yang menggunakan dasar atau basis 10, dalam arti memiliki 10 digit
yang berbeda yaitu memiliki nilai 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,0. Dasar dari notasi
bilangan decimal itu sendiri adalah notasi bilangan arab. Setelah 9, sudah
tidak ada lagi digit yang tunggal yang dapat dituliskan dalam system bilangan
berbasis 10. Kita dapat menghasilkan lagi bilangan lain dalam system ini, yang
kita sebut sebagai bilangan puluhan atau sering ditulis 10-an, dengan cara
menambah satu digit di sebelah kiri digit tunggal di atas yang dimulai dari
digit 1 yaitu 10,11,12 …19 dan begitu seterusnya.
Sebagai contoh jika dimiliki bilangan 43, maka :
Sebagai contoh jika dimiliki bilangan 43, maka :
4 adalah sebagai puluhan (4x10), dan
3 sebagai satuan,
Sejalan dengan cara diatas, kita kembangkan lagi dengan menambah satu digit
sebelah kiri dari 2 digit sebelumnya, yang kemudian kita sebut sebagai tempat
ratusan (karena terdapat 100(seratus) buah kemungkinan bilangan yang
dilambangkan lagi dari dua digit sebelumnya). Satu
kelompok ratusan tersebut kita lambangkan dengan kelompok 10x10. Senada dengan
kalimat diatas pada bilangan decimal digit yang terletak pada posisi paling
kanan disebut sebagai satuan, posisi nomor dua dari kanan disebut puluhan,
nomor posisi tiga dari kanan disebut ratusan, posisi nomor empat dari kanan
disebut ribuan begitu seterusnya
B.
Mengenal nilai tempat pada pecahan desimal
Pecahan
desimal adalah pecahan yang berpenyebut kelipatan dari 10 (10 ,100, 1.000, dan
seterusnya) , , , ,dan seterusnya.Jika
bilangan-bilangan pecahan itu ditulis dalam bentuk pecahan desimal, maka
penulisannya adalah sebagai berikut:
·
ditulis 0,1
·
ditulis 0,01
·
ditulis 0,001
·
ditulis 0,0001
Pengerjaan hitung terdiri dari
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Sebelum menjumlahkan
pecahan desimal, kita perlu mengingat kembali nilai tempat suatu bilangan.
Nilai tempat pada pecahan desimal dapat digambarkan seperti gambar di atas.
C.
Operasi hitung bilangan desimal
a.
Penjumlahan dan
Pengurangan bilangan desimal
Menjumlahkan/mengurangkan dua bilangan desimal
adalah menjumlahkan/pengurangan angka-angka yang nilai tempatnya
sama pada kedua bilangan tersebut. Untuk menjumlahkan dua bilangan
dengan benar kita harus menjumlahkan angka-angka yang nilai tempatnya sama;
1.
ratusan dijumlahkan
dengan ratusan
2.
puluhan dijumlahkan
dengan puluhan
3.
satuan dijumlahkan
dengan satuan
4.
persepuluhan dengan
persepuluhan
5.
perseratusan dengan perseratusan,
dst
Contoh :
0,7 + 0,8 = . . .
Jawab :
Pecahan disusun ke bawah, letak tanda koma harus lurus.
Jumlahkan 7 + 8 = 15
Angka ditulis dibawah persepuluhan (di belakang koma) dan
1 satuan disimpan. Jumlahkan 1 + 0 + 0 = 1, hasilnya ditulis di tempat satuan.
Perhatikan :
1
0,7
0,8
1,5 jadi, 0,7 + 0,8 = 1,5
Ø Menjumlahkan pecahan dua desimal dengan satu desimal
Untuk
mempermudah penjumlahan pecahan dua desimal dan satu desimal susunlah ke bawah
seperti penjumlahan biasa, tanda koma harus lurus ke bawah.
Contoh :
0,54 + 0,8 = . . .
Jawab :
1
0,54
0,8
1,34
jadi, 0,54 + 0,4 = 1,34
Ø Menjumlahkan pecahan dua desimal dan pecahan dua desimal
Contoh :
0,54 + 0,89 = . . .
Jawab :
1 1
0,54
0,89
1,43 jadi, 0,54 +
0,89 = 1,43
Ø Mengurangkan
pecahan dua decimal dengan pecahan satu decimal
Untuk mempermudah pengurangan pecahan
dua desimal dan satu desimal susunlah kebawah seperti pengurangan biasa, tanda
koma harus lurus ke bawah.
Contoh
:
0,42
– 0,2 = . . .
Jawab
:
0,42
0,2
0,22 jadi, 0,42 – 0,2 = 0,22
b.
Pembagian pecahan desimal
Pembagian adalah
kebalikan dari perkalian, sehingga cara yang digunakan pada perkalian pecahan
desimal (Cara 1) dapat digunakan pada pembagian. Dengan cara salah satu pecahan
dibalik ( penyebut menjadi pembilang atau sebaaliknya). Untuk membagi pecahan
desimal juga dapat dilakukan dengan cara mengubah pecahan desimal menjadi
bilangan bulat. Caranya adalah sebagai berikut:
1. Jadikan terlebih dahulu bilangan desimal tersebut menjadi bilangan bulat yaitu dengan mengalikannya dengan bilangan kelipatan 10 (10,100,1.000 dst )
1. Jadikan terlebih dahulu bilangan desimal tersebut menjadi bilangan bulat yaitu dengan mengalikannya dengan bilangan kelipatan 10 (10,100,1.000 dst )
contoh :
14,4 : 0,12 = . . . .
2. Ambil desimal yang terbesar yaitu 2 desimal sehingga bilangan di atas dikalikan dengan
100, sehingga :
14,4 x 100 = 1440
0,12 x 100 = 12
1.440 : 12 = 120, Jadi
14,4 x 0,12 = 120
Ø Membagi bilangan satu angka dengan bilangan satu angka yang lebih besar
Untuk
membagi bilangan dengan bilangan yang lebih besar dapat kita lakukan dengan
cara seperti berikut.
Contoh :
1 : 4 = . . .
Penyelesaian :
0,25
4 1
0
0 Jadi, 1 : 4
= 0,25
|
a) 1 dibagi 4 tidak bisa, 0 ditulis sebagai hasil pertama,
di belakang 0 diberi koma.
b) 0 dikalikan 4 = 0, tulis dibawah angka 1.
c) 1 dikurangi 0 adalah 1. 1 dibagi 4 tidak bisa, diberi 0
menjadi 10.
d) 10 dibagi 4 hasilnya 2 (ditulis sebelah hasil), 2 X 4 =
8, 8 ditulis dibawah 10.
e) 10 – 8 = 2, angka 2 dibagi 4 tidak bisa, maka diberi 0
menjadi 20. 20 : 4 = 5 (ditulis sebagai hasil). 20 – 20 = 0.
f) Jika hasil
pembagian akhir adalah 0, berarti sudah menemukan hasil yang dicari.
c.
Perkalian pecahan
desimal
Perkalian pada pecahan
desimal Ada dua cara untuk mengalikan pecahan desimal, yaitu dengan terlebih
dahulu merubah bentuk pecahan menjadi pecahan biasa dan dengan cara bersusun:
1.
Cara
1
0,4 ×1,2 = × = = 0,48
0,81 × 1,5 = × = = 1,215
2.
Cara
2
Perkalian dilakukan secara bersusun, berapa jumlah angka di belakang koma harus diperhatikan.
Hitung berapa jumlah :
12,54 x 1,25 = . . . .
Cara bersusun :
Jawab: 12,54 (2 angka di belakang koma)
1,25 x (2 angka di belakang
koma), jadi ada 4 angka dibelakang koma(,)
6270
2508
1254 +
156750 (4 angka dibelakang koma (,) sehingga menjadi 15, 6750
6270
2508
1254 +
156750 (4 angka dibelakang koma (,) sehingga menjadi 15, 6750
Menyelesaikan
soal perkalian pecahan dua desimal dan satu desimal.
Contoh:
1,25
× 2,1 = . . . .
Jawab
:
125
21
×
125
250
2625 jadi,
1,25 × 2,1 = 2,625
0,5
×0,2 = . . . .
Jawab
:
0,5
×0,2 = :
= :
= 50
: 2
Jadi,
0,5 : 0,2 = 2,5 20 :
2
25
10
2,5
3.
Membandingkan dua pecahan dengan cara mengubahnya
terlebih dahulu menjadi pecahan desimal
Untuk membandingkan suatu pecahan, ubahlah dengan desimal persepuluh atau
perseratus. (samakan terlebih dahulu penyebutnya)
....
penyelesaianya
:
1 1 x 2 2
= = =
0,2
5 5 x 2 10
3 3 x 2 6
= = = 0,6
5 5 x 2 10
0,2 < 0,6
Jadi, <
4.
Mengubah bentuk pecahan desimal dan persen ke bentuk
lainnya
Ø Mengubah
persen ke bentuk pecahan biasa
|
||
Mengubah persen ke dalam bentuk pecahan biasa
dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Dari bentuk persen diubah dulu menjadi pecahan biasa (per seratus). 2. Taksir atau cari pembagi terbesar dari bilangan pembilang dan penyebut. 3. Bagi pembilang maupun penyebut dengan bilangan pembagi tersebut. Contoh
|
Ø Mengubah pecahan biasa ke dalam bentuk desimal
Untuk
mengubah pecahan biasa ke dalam bentuk desimal, bisa kita lakukan dengan cara
seperti berikut ini!
Contoh :
2
3
Penyelesaianya dengan cara pembagian :
0,666. . .
3 2
0
2 0
1 8
2 0
1 8
2 0
1 8
2 dan seterusnya
Hasilnya 2
adalah 0,67
Catatan
:
1)
Bilangan dibelakang koma (desimal) yang sama atau lebih dari 5 dibulatkan
ke bilangan depanya (bilangan di depanya ditambahkan 1) seperti contoh adalah
0,666. . dibulatkan menjadi 0,67.
2)
Bilangan kurang dari 5 ditiadakan.
Ø Mengubah pecahan biasa menjadi dsimal dan sebaliknya
Ubahlah menjadi
pecahan persepuluh
Jawab : 1 1 x 5 5
= =
(lima persepuluh)
2 2 x 5 10
Pecahan Jika
ditulis dalam bentuk desimal menjadi 0,5
Ø Mengubah
pecahan biasa menjadi persen
Perhatikan contoh berikut :
= ….%
Jawab
:
1 1 x
50 50
= = (dibaca lima puluh perseratus)
2 2 x 50 100
jadi
ditulis
dalam bentuk persen adalah 50%
Dari
kedua contoh di atas diperoleh :
Jadi,
= 0,5 = 50% Persen (%) artinya perseratus.
Menyelesaikan soal-soal
yang mengandung penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal dan persen
Contoh
:
0,25
+ 0,50 – 15% = . . .
Jawab
:
0,25
0,50
0,75 0,75
0,15
0,60 Jadi , 0,25 + 0,50 - 15% = 0,60
5.
Masalah yang muncul dalam pembelajaran pecahan
desimal
1. Siswa masih belum paham dengan pecahan
desimal,siswa masih beranggapan bahwa < ,jadi siswa masih berpusat pada penyebut dalam
menentukan besar kecilnya suatu bilangan pecahan.
2. Siswa masih kesulitan dalam mengoprerasikan bilangan desimal
Contoh:
1,2 – 0,375 = . . . .
Kebanyakan siswa masih
kebingungan menentukan nilai tempat bilangan desimal.
6. Penyelesaian
masalah yang muncul dalam pembelajaran pecahan desimal
1. Untuk memberikan pemahaman siswa tentang
pecahan desimal kita dapat mencontohkan dengan hal hal yang real seperti dengan
menggunakan kertas yang dibagi sesuai dengan penyebut pecahan biasa.
2. Dengan memberikan latihan soal – soal
seperti contoh dan menjelaskan kembali tentang nilai tempat bilangan desimal.
Sehingga anak benar – benar menguasai materinya.
7.
Contoh Soal
masalah :
1. Ibu
Rudi membeli gula putih sebanyak 2,5kg dan gula merah sebanyak 1,25kg ,gula
merah digunakan ibu untuk memasak sebanyak 0,45kg,berapa kg sisa gula merah dan
putih yang ibu miliki?
2. Vivi
mempunyai pita merah 1,75m dan pita putih 4m,vivi akan membagikan pita
merah ke pada 8 temannya dan pita putih
kepada 3 temanya dengan jumlah yang sama,berapa meter bagian yang diterima oleh
masing - masing teman vivi
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian
makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Pecahan desimal adalah
pecahan yang berpenyebut kelipatan dari 10 (10 ,100, 1.000, dan seterusnya) , , , ,dan seterusnya. Dalam
pembelajaran pecahan desimal ternyata masih ada anak yang belum memahami
tentang nilai tempat. Dan ada pula anak
yang kurang teliti dalam mengoperasikan pecahan desimal. Hal ini dapat
diminimalisasikan dengan peran guru untuk membantu siswa dalam memahami
pengoperasian pecahan desimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar