Rabu, 04 April 2018

MAKALAH ALIRAN KEPERCAYAAN DAN PAHAM DI INDONESIA


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia selalu haus akan rasa ingin tahu terhadap dzat yang menciptakan dan memberikan rasa aman. Berbagai macam aktivitas ibadah dengan berbagai ritualnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rohani dalam rangka mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan. Mulai dari peribadatan terbuka hingga ritual secara sembunyi-sembunyi dilakukan untuk mendapatkan tujuan tersebut. Di Indonesia, hal yang demikian sudah tidak asing lagi. Gejala umum yang tampak antara lain munculnya berbagai macam aliran kepercayaan, yang biasa disebut dengan kebatinan, tasawuf, ilmu kesempurnaan, teosofi, mistik atau dengan sebutan yang lain. Munculnya berbagai macam aliran kepercayaan di Indonesia membuat sebagian pihak merasa resah. Kita tidak bisa dengan mudah merubah apa yang mereka yakini, karena tiap individu memiliki hak atas lepercayaannya. Oleh karena itu penting adanya pengetahuan mengenai keberadaan mereka serta hal-hal yang mendasari kepercayaan yang mereka anut. Makalah ini akan menjelaskan tentang sejarah munculnya aliran kepercayaan di Indonesia disertai dengan beberapa contoh aliran yang ada di Indonesia saat ini. Sehingga diharapkan masyarakat dapat memahami serta tidak mudah menyalahkan kepercayaan orang lain.
B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian Aliran Kepercayaan
2.      Macam-macam aliran kepercayaan di indoensia
3.      Aturan tentang aliran kepercayaan






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Aliran Kepercayaan
Menurut M. As’at El Hafidy, aliran adalah suatu cabang daripada faham yang rentannya masih berinduk dari salah satu Agama (Madzhab, Orde, sekte dan lain-lain).
Sedangkan kata kepercayaan menurut ilmu makna kata (semantik), mempunyai beberapa arti:
1)      Iman kepada agama.
2)      Anggapan (keyakinan) bahwa benar sungguh ada, misalnya kepada dewa-dewa dan orang-orang halus.
3)      Dianggap benar dan jujur, misalnya orang kepercayaan.
4)      Setuju kepada kebijaksanaan perintah atau pengurus.
Kata kepercayaan menurut istilah (terminologi) di Indonesia pada waktu ini ialah keyakinan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa di luar agama atau tidak termasuk ke dalam agama.Pengertian tersebutdi atas adalah pengertian “kepercayaan” yang diberikan oleh Prof. Kamil Karthapraja di dalam bukunya “Aliran Kebatinan dan Kepercayaa di Indonesia”.
A.L. Huxley di dalam bukunya The Parennial Philosiphy, seseorang pengarang dan ahli filsafat di negeri Inggris, menyebutkan empat arti:
1)      Percaya/mengandalkan (kepada orang tertentu).
2)      Percaya (faith) kepada wibawa (dari para ahli di suatu bidang il mu pengetahuan).
3)      Percaya (belife) kepada dalil-dalil yang kita sendiri tidak dapat menceknya, apabila kita mempunyai kesediaan, kesempatan, dan kemampuan untuk itu.
4)      Percaya (belife) kepada dalil-dalil, yang kita ketahui, bahwa kita tidak dapat menceknya, sekalipun kita menghendakinya.
Huxley berpendapat, bahwa ketiga arti yang pertama mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam arti yang keempat itu dipandangnyasama dengan apa yang biasa disebut “kepercayaan agamani”. Kamus umum Purwadarminto 1976, menyatakan bahwa kepercayaan mempunyai pengertian:
a.       Anggapan atau keyakinan bahwa benar (ada, sungguh-sungguh).
b.      Sesuatu yang dipercayai (dianggap benar).
Menurut Prof. Kamil Kartapradja dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Syarif Hidayatullah Jakarta, bahwa aliran kepercayaan adalah keyakinan dan kepercayaan rakyat Indonesia di luar agama, dan tidak termasuk ke dalam salah satu agama. Aliran kepercayaan itu ada dua macam:
1.      Kepercayaan yang sifatnya tradisional dan animistis, tanpa filosofi dan tidak ada pelajaran mistiknya, seperti kepercayaan orang-orang Perlamin dan Pelebegu di Tapanuli.
2.      Golongan kepercayaan yang ajarannya ada filosofinya, juga disertai mistik, golongan inilah yang disebut atau menamakan dirinya golongan kebatinan. Golongan kebatinan ini dalam perkembangannya akhirnya menamakan dirinya sebagai Golongan Kepercayaan Kepada Ketuhanan Yang Maha Esa.
Jadi aliran kepercayaan menurut M. As’ad El Hafidy, ialah suatu paham dogmatis, terjalin dengan adat istiadat hidup dari berbagai macam suku bangsa yang masih terbelakang. Pokok kepercayaannya, apa saja adat hidup nenk moyangnya sepanjang masa.
B.     Macam-macam aliran kepercayaan di indoensia
Jumlah aliran kepercayaan di Indonesia sangat banyak dan beragam. Tapi disini, penulis hanya akan membahas 5 aliran kepercayaan saja, karena telah dianggap mewakili semua aliran yang ada. Bukan hanya dalam ajarannya saja, tapi dengan caranya menyesuaikan diri terhadap zaman modern. 5 aliran kepercayaan itu adalah Paguyuban Sumarah, Sapta Darma, Bratakesawa, Pangestu, Dan Paryana Suryadipura.
1.      Paguyuban Sumarah
Didirikan di Yogyakarta tahun 1950 oleh dr. Soerono Prodjohoesodho. Tetapi ajaran sumarah telah diwahyukan kepada R. NG. Soekirnohartono, seorang pegawai kesultanan Yogyakarta.  Saat itu Indonesia berada dalam kondisi yang bergolak karena menuntut perbaikan nasib dengan dibentuknya suatu parlemen yang sungguh-sungguh. Ini menimbulkan keprihatinan dari diri R. NG. Soekirnohartono. Akhirnya ia melakukan tirakat memohon kepada Tuhan agar bangsa Indonesia bisa cepat merdeka dan mengaku mendapat wahyu  untuk menyampaikan ilmu sumarah kepada umat manusia.
            Menurut dr. Soeroni ilmu sumarah adalah suatu ilmu kebatinan melalui sujud sumarah (menyerahkan diri) sampai tercapai kesatuan jiwa dengan Dzat Yang Maha Kuasa. Ilmu sumarah diajarkan dengan sistim pengasuhan bukan sistim perguruan yang disesuaikan dengan keadaan zaman artinya ajaran sumarah diajarkan secara bertingkat. Kalau dianalogikan seperti seorang mahasiswa yang sedang mecari ilmu di sebuah perguruan tinggi. Tujuan aliran sumarah adalah mencapai ketentraman lahir dan batin dengan memberikan kesanggupan, ikut serta menegakkan negara menuju perdamaian, dan membimbing keutamaan kehidupan lahir. Pokok ajaran aliran sumarah adalah sujud yang diartikan persekutuan dengan Tuhan melalui meditasi (merenung). Orang dikatakan telah mencapai sujud sumarah saat sudah berhasil menyatakan angan-angan, rasa dan budi.
            Dalam aliran sumarah ada 9 fasal yang dinamakan sesanggeman sebagai akta kesanggupan, yaitu :
a)      Kepercayaan kepada Allah, nabi-Nya, dan kitab-Nya
b)      Kesanggupan untuk senantiasa ingat kepada Allah
c)      Pembangunan watak, kesucian hati dan ro
d)     Mempererat persaudaraan yang yang berdasarkan kasih
e)      Mengembangkan kewajiban hidup bernegara dan bermasyarakat
f)       Sanggup bertindak benar
g)      Menjauhkan diri dari perbuatan jahat
h)      Rajin memperluas pengetahuan lahir batin
i)        Tidak fanatic
Bila 9 fasal ini telah disanggupi maka akan diadakan latihan sujud oleh Pamong Pemagang. Latihan pertama menenagkan panca indera, kemudian Warono (pemimpin umum) yang dianggap sebagai corong Tuhan akan membimbing mengenai wewarah (ajaran) yang berhubungan dengan ilmu sumarah.
Jadi, aliran kepercayaan paguyuban sumarah dapat dipandang sebgaai tempat latihan sujud dan ajaran sumarah mewakili semua aliran ajaran kebatinan yang sederhana dalam ajrannya.
2.      Sapta Dharma
Sapta darma mempunyai arti 7 kewajiban atau 7 amalan suci yang didirikan oleh Hardjosapoero dari Pare, Kediri. Sapta darma diwahyukan pada tanggal 27 Desember 1952 pukul 1 malam. Pada waktu itu Hardjosapoero digerakan seluruh tubuhnya yang sekarang dijadikan pedoman gerakan persujudan sapta darma, sambil mengucapkan beberapa kalimat yang sekarang juga digunakan sebagai bacaan dalam upacara persujudan sapta darma. Keesokan harinya, Hardjosapoero mengunjungi rumah temannya untuk menceritakan kejadian tersebut. Setelah diceritakan temannyapun mengalami hal yang sama seperti Hardjosapoero, tubuhnya bergerak-gerak sendiri. Ini terjadi setiap Hardjosapoero mengunjungi temannya dan menceritakannya. Kejadian ini terjadi kepada 6 teman Hardjosapoero.
Saat sedang berkumpul bersama 6 temannya, Hardjosapoero mengalaimi Racut yaitu mengalami mati didalam hidup , dimana Hardjosapoero meninggalakn badan wadagnya (jasmaninya), naik ke atas kemudian masuk kedalam sebuah masjid besar yang indah dan melakukan sujud di pengimaman. Sesudah itu Hardjosapoero bertemu seseorang yang bercahaya, kemudian mengangkatnya, mengayun-ayunkannya, dan dibawa kesebuah perigi ayng penuh air yaitu Sumur Gumuling dan Sumur Jolotundo. Hardjosapoero diberikan 2 buah keris Nogososro dan Bendosugodo. Setelah itu Hardjosapoero diperintahkan kembali dan Ia terbangun lalu hidup kembali.
Sapta darma adalah suatu tempat latihan sujud. Sujud sapta darma artinya bertelut dan menundukan kepala hingga menyentuh tanah (pengertian sujud yang asli).  Inti sari dari ajaran sapta darma adalah Menghayu-Hayu Bagya Bawana artinya agar hidup manusia bahagia dunia dan akhirat. Lebih lengkapnya intisari dari ajaran sapta darma ini adalah :
a)      Menanamkan kepercayaan dengan keyakinan Allah itu ada dan Esa
b)      Melatih kesempurnaan sujud
c)      Mendidik manusia untuk suci dan jujur
d)     Hidup teratur
Sapta Darma beranggotakan orang-orang dari daerah pedesaan dan orang-orang pekerja kasar yang tinggal di kota-kota. Walaupun demikian para pemimpinnya hampir semua priyayi. Buku yang berisi ajarannya adalah Kitab Pewarah Sapta Dharma.
3.      Ajaran Bratakesawa
Bratkesawa adalah pensiunan wartawan dari Yogyakarta yang menulis buku Kunci Swarga. Bukunya menuraikan tentang I`tikad kepada Tuhan Yang Maha Esa, menurut salah satu faham yang uaraiannya berdasarkan dalil naqli (kitab tuhan) dan dalik akli (hasil pemikiran akal). Dalam buku ini dibahas tentang Allah, Manusia, dan Kelepasan.  Bratkesawa saberusaha mendasarkan pandangannya atas dasar Al-Quran.
4.      Ajaran Pangestu
            Pangestu adalah singkatan dari Paguyuban Ngesti Tunggal artinya perstuan untuk dapat bertunggal. Didirikan pada tanggal 20 Mei 1949 di Surakarta. Tapitelah lama diwahyukan pada 14 Februari 1932 (dalam Serat Sasangka Jati) kepada R. Soenarto Mertowordojo dirumahnya di Widuran, Surakarta.
            Sejak kecil, R. Soenarto Mertowordojo sudah mencari-cari jalan benar tuntuna illahi dengan berguru ke banyak guru. Tapi tidak ada hasil yang memuaskan kemudian beliau memutuskan tidak berguru lagi. Suatu waktu R. Soenarto Mertowordojo sedang melakukan shlat dhaim kemudian merasa terlena, kantuk, merasa ada dan tidak ada dan mendengar suara didalam hatinya “Ketahuilah olehmu yang namanya ilmu sejati adalah petunuj yang nyata, yaitu jalan yang benar yag sampai pada asal muasal hidup.” Beliau merasa takut dan kemudian terdengar lagi suara : “Aku Suksma Sejati yang menghidupi sekalian alam bertakhta didalam semua sifat hidup, aku utusan Tuhan yang abadi, yang menjadi pemimpin, pembimbing, dan gurumu yang sejati ialah Guru Semesta Alam. Aku datang menyampaikan Anugerah Tuhan.”
            Aliran pangestu bertujuan mengantarkan manusia pada kesejahteraan abadi di pangkuan Sang Suksma Kawekas (Tuhan Allah) dan memperkokoh kesejahteraan umatnya bagi bangsa dan negara. Siapa saja bisa menjadi anggota aliran panegstu, asal sudah encapai usia 17 tahun. Inti pertemuan aliran pangestu terdapat di dalam Rasa yaitu pertemuan warga guna mempelajari ajaran dari Sang Guru Illahi.
5.      Ajaran Paryana Suryadipura
R. Paryana Suryadipura adaalh seorang dokter yang pada tahun 1950 menulis sebuah buku berjudul Alam Pikiran tentang proses berpikir yang menuntut kebahgiaan hidup baik untuk sendiri, keluarga, agama, nusa, dan bangsa. Dikemukakan mengenai mekano-energetis (tenaga dan syahwat). Maksudnya bahwa berfikir terjadi karena aliran listrik dari otak yangmasuk melalui panca indera. Utamanya adalah hukum kekekalan tenaga dan tenaga. R. Paryana Suryadipura mengemukakan teori baru dibidang antropologia biologi dengan memakai dasar kebatinan.

C.    Aturan tentang aliran kepercayaan
Kemenag telah menerbitkan buku Pedoman Pembinaan Korban Aliran dan Paham Keagamaan di Indonesia pada April 2016. Dalam buku pedoman ini disebutkan ada 7 indikator suatu aliran dan paham keagamaan dianggap bermasalah sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Poin ke-5 berbunyi: “Melanggar hak-hak dasar orang lain, seperti pengkonsepsian dan penafsiran ajaran agama yang dalam penyebarannya memaksa mencuci otak orang lain baik secara langsung, maupun tidak langsung, memobilisasi pendanaan dari masyarakat secara manipulative.” (Dirjen Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementrian Agama RI,Pedoman Pembinaan Korban Aliran dan Paham Keagamaan di Indonesia, hal. 37)
Maksudnya, hak dasar itu adalah hak kita beragama. Hak ini harus dilindungi dari penafsiran ajaran agama yang menyimpang. Di Indonesia telah ada undang-undang yang mengatur pencegahan penyalahgunaan agama, yaitu UU No. 1 PNPS tahun 1965 yang dikenal dengan UU Penodaan Agama (Pencegahan Penyalahgunaan dan atau Penodaan Agama). UU ini menjadi dasar pemerintah memberikan perlindungan kepada masyarakat dari pemahaman dan keyakinan agama bermasalah
Kebebasan setiap orang untuk berkeyakinan perlu diatur agar kebebasan itu tidak sampai jatuh pada penodaan agama. Melindungi agama-agama yang telah diakui perlu lebih didahulukan daripada keputusan memberi kebebasan aliran lain yang setara dengan agama
Setiap orang memilik hak berkeyakinan. Tetapi setiap agama perlu mendapatkan perlindungan Negara dari penodaan. Sebuah hak tidak boleh melanggar hak orang lain
Dengan UU PNPS tersebut, tiap warga negara tidak boleh seenaknya mengespresikan kebebasan berkeyakinan. Semua harus tunduk pada undang-undang
Pada Rakornas (rapat kordinasi nasional) Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Provinsi se-Indonedia, 2 September 2016, Jaksa Agung Muda Bidang Intelejen, Teguh, SH, MH, mengatakan UU No. 1 PNPS 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/Atau Penodaan Agama diperlukan di Indonesia. “Setiap warga negara harus tunduk pada batasan-batasan dengan maksud menjamin hidup agama. Yaitu dibatasi oleh UU No. 1 PNPS 965. Ada HAM (Hak Asasi Manusia) yang mutlak, tetapi di negara Indonesia juga ada HAM Konstitusional. Yakni hak-hak asas manusia yang diatur undang-undang”, jelas Teguh
Pasal 1 UU menerangkan tentang larangan melakukan penodaan agama dalam bentuk apapun. Bunyi pasal tersebut adalah: “Setiap orang dilarang dengan sengaja di muka umum menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum, untuk melakukan penafsiran tentang sesuatu agama yang dianut di Indonesia atau melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan-kegiatan keagamaan dari agama itu, penafsiran dan kegiatan mana menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama itu.”
Artinya, masalah ini bukan sekedar hak beragama atau berkeyakinan saja, tetapi yang perlu dikaji adalah hak perlindungan agama. Setiap warga Negara memiliki hak untuk memiliki keyakinan apa saja, tetapi warga Negara juga memiliki hak agar agamanya mendapatkan perlindungan dari Negara. Perlindungan dari pelecehan atau penodaan terhadap agama. Meskipun memberi kebebasan setiap orang untuk memeluk dan beribadah sesuai keyakinannya, tetapi negara membatasi kebebasan itu agar kebebasan masyarakat secara kesuluruhan tidak terganggu. Agama merupakan hak dasar manusia. Karena itu harus dilindungi oleh negara. Sebab, sebagai hak dasar, maka setiap manusia akan menunut hak dasarnya itu bila ada hambatan-hambatan.



















BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
            Aliran kepercayaan atau kebatinan telah muncul di Indonesia sejak sebelum diperoleh kemerdekaan. Ditandai dengan diadakannya Badan Kongres Kebatinan Indonesia (BKKI) yang diikuti oleh banyak aliran di Indonesia. Banyak sekali jumlah aliran yang terdapat di Indonesia. Tetapi ada 5 aliran yang dapat dipandang mewakili semua aliran kepercayaan yang ada, bukan hanya dalam ajarannya saja tapi juga dalam caranya menyesuaikan dengan perkembangan zaman. 5 aliran kepercayaan itu adalah Paguyuban Sumarah, Sapta Darma, Bratakesawa, Pangestu, Dan Paryana Suryadipura.
            Aliran Paguyuban Sumarah dan Sapta Darma telah mewakili semua aliran kepercayaan yang memiliki ajaran sederhana. Aliran Bratakesawa berusaha mendasarkan pandangannya atas Al-Quran seperti dalam buku yang berjudul “Kunci Swarga”. Aliran Pangestu adalah aliran yang dipengaruhi agama Kristen yang pernah digunakan sebagai dasar pemikiran modern atau ilmiah dalam bidang ilmu jiwa. Aliran Paryana Suryadipura mengemukakan teori baru di budang Antrophologia biologi dengan dasar kebatinan.













DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mutholib Ilyas, Drs.Abdul Ghofur Imam, Drs, 1988,  Aliran Kebatinan dan Kepercayaan di Indonesia, CV Amin Surabaya.
Hadiwijono, Harun, 1983, Konsepsi tentang Manusia dalam Kebatinan Jawa, Penerbit Sinar Harapan, Jakarta.
______________, Kebatinan dan Injil BPK Gunung Mulia, Jakarta.
Hamka, Prof.Dr, 1976, Perkembangan Kebatinan di Indonesia, Bulan Bintang Pustaka.
Kampussamudrailmuhikmah.wordpress.com.
Kartapraja, Prof.Kamil, 1985, Aliran Kebatinan dan Kepercayaan di Indonesia. Penerbit Yayasan Masagung, Jakarta.
Mariyat, Drs.H.M. Akrim, Dipl.A.Ed, 1997, Ajaran Beberapa Aliran Kebatinan, Penerbit Darussalam Press Gontor-Ponorogo.
Nusadwipa.blogspot.com
Purwadarminta, WJS, 1952, Kamus Umum Bahasa Indonesia Balai Pustaka, Jakarta.
Rasjidi , Prof.Dr.H.M., 1986,  Islam dan Kebatinan, Bulan Bintang, Jakarta.
Rimbaspiritual.blogspot.com.
Subagyo, Rahmat, 1979, Agama dan alam Kerohanian Indonesia,  Nusa Indah, Jakarta.
                                , 1976, Kepercayaan, Kebatinan, Kerohanian, Kejiwaan, dan Agama, Penerbit Yayasan Kanisius, Yogyakarta.
Sufaat M, 1985, Beberapa Pembahasan tentang Kebatinan, Penerbit Kota Kembang, Yogyakarta.
www.scribd.com.


1 komentar:

  1. Did you know there is a 12 word phrase you can say to your man... that will induce intense emotions of love and instinctual attraction to you deep inside his chest?

    That's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's impulse to love, worship and guard you with his entire heart...

    ====> 12 Words Will Trigger A Man's Desire Instinct

    This impulse is so hardwired into a man's brain that it will make him try harder than before to love and admire you.

    Matter of fact, fueling this powerful impulse is so mandatory to getting the best possible relationship with your man that once you send your man one of the "Secret Signals"...

    ...You'll instantly find him open his mind and heart to you in a way he haven't experienced before and he'll see you as the one and only woman in the world who has ever truly understood him.

    BalasHapus

MAKALAH KEBIJAKAN HUKUM PIDANA

BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Dalam fungsinya sebagai perlindungan kepentingan manusia, hukum mempunyai tujuan dan sas...