Selasa, 06 Juni 2017

MAKALAH KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

MAKALAH KOGNISI



BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Dalam gejala kognisi proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat, dan lain-lain.
Kepercayaan / pengetahuan seseorang tentang sesuatu dipercaya dapat mempengaruhi sikap mereka dan pada akhirnya mempengaruhi perilaku/ tindakan mereka terhadap sesuatu. mengubah pengetahuan seseorang akan sesuatu dipercaya dapat mengubah perilaku mereka.
B.       RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah gejsls kognisi?
2.      Sebutkan gejala-gejala dari pengenalan (kognisi)?










BAB II
PEMBAHASAN
A.      PENGERTIAN KOGNISI
1.      Pengertian Kognisi Secara Etimologi
Istilah kognisi berasal dari bahasa Latin cognoscere yang artinya mengetahui. Kognisi dapat pula diartikan sebagai pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan
2.      Pengertian Kognisi Secara Terminologi
Kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Jadi gejala kognisi adalah gejala bagaimana cara manusia memberi arti pada rangsangan.
B.       TEORI PSIKOLOGI KOGNISI
Menurut para ahli, teori psikologi kognisi dapat dikatakan berawal dari pandangan psikologi Gestalt di Jerman. Mereka berpendapat bahwa dalam meresepsi lingkungannya, manusia tidak sekedar mengendalikan diri pada apa yang diterima dari penginderaannya, tetapi masukan dari penginderaan itu diatur, saling dihubungkan dan diorganisasikan untuk diberi makna, dan selanjutnya dijadikan awal dari suatu perilaku.
Pandangan teori kognisi menyatakan bahwa organisasi kepribadian manusia tidak lain adalah elemen-elemen kesadaran yang satu sama lain saling terkait dalam lapangan kesadaran (kognisi). Dalam teori ini, unsur psikis dan fisik tidak dipisahkan lagi, karena keduanya termasuk kedalam kognisi manusia.





C.       GEJALA-GEJALA DARI PENGENALAN (KOGNISI)
Kognisi dipahami sebagai proses mental karena kognisi mencerminkan pemikiran dan tidak dapat diamati secara langsung. Oleh karena itu kognisi tidak dapat diukur secara langsung, namun melalui perilaku yang ditampilkan dan dapat diamati. Misalnya kemampuan anak untuk mengingat angka dari 1-10, atau kemampuan untuk menyelesaikan teka-teki, kemampuan menilai perilaku yang patut dan tidak untuk diimitasi. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kognisi maka berkembanglah psikologi kognitif yang menyelidiki tentang proses berpikir manusia.
Gejala-gejala kognisi meliputi :
1.      Pengamatan
Pengamatan adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
Proses-proses pengamatan adalah sebagai berikut:
a.       Penglihatan
b.      Pendengaran.
c.       Rabaan
d.      Pembauan(penciuman)
e.       Pengecapan
Agar orientasi pengamatan dapat berhasil dengan baik, diperlukan aspek pengaturan terhadap objek yang diamati, yaitu:
a.       Aspek ruang.
b.      Aspek waktu
c.       Aspek gestal.
d.      Aspek arti.

2.      Tanggapan
Yaitu suatu bayangan yang tinggal dalam ingatan setelah kita melakukan pengamatan.
Tanggapan dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
a.       Tanggapan masa lampau atau tanggapan ingatan
b.      Tanggapan masa datang atau tanggapan mengantisipasikan
c.       Tanggapan masa kini atau tanggapan representative (mengimajinasikan)
Perbedaan Pengamatan dan Tanggapan
a.       Pengamatan terikat pada tampat dan waktu, sedang pada tanggapan tidak terikat pada wakyu dan tempat.
b.      Objek pengamatan sempurna dan mendetail, sedangkan obyek tanggapan tidak mendetail dan kabur.
c.       Pengamatan memerlukan stinulis, sedang tanggapan tidak perlu.
d.      Pengamatan bersifat sensoris, sedangkan tanggapan bersifat imajenir.
3.      Ingatan
Ingatan adalah saat manusia mempertahankan dan menggambarkan pengalaman masa lalunya dan menggunakannya sebagai sumber informasi saat ini. Proses dari mengingat adalah menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut.
Pada dasarnya ingatan dapat dibagi dua kategori yaitu :
a.      Ingatan eksplisit
Ingatan eksplisit meliputi penginderaan, semantik, episodik, naratif, dan ingatan otobiografi.
b.      Ingatan implisit
Ingatan implisit meliputi penginderaan, emosi, ingatan prosedural, pengkondisian rangsang - respon.





4.      Fantasi
Fantasi dapat dilukiskan sebagai fungsi yang memungkinkan manusia untuk berorientasi dalam alam imajinasi melampaui dunia riil. Ada beberapa macam sifat fantasi yaitu, Fantasi bersifat mengabstraksikan, kalau dalam berfantasi itu ada bagian-bagian yang dihilangkan. Fantasi bersifat mendeterminasikan kalau dalam berfantasi itu sudah ada semacam skema tertentu, lalu diisi dengan gambaran lain. Fantasi bersifat mengkombinasikan kalau menggabungkan bagian dari tanggapan yang satu dengan yang lainnya.
5.      Berpikir
Berfikir merupakan proses dinamis yang dapat dilukiskan dengan proses atau jalannya. Proses jalannya berfikir itu pada pokoknya ada empat langkah, yaitu:
a.       Pembentukan pengertian.
b.      Pembentukan pendapat
c.       Penarikan kesimpulan
d.      Psikologi Fikir
6.      Intuisi
Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba datang dan diluar kesadaran. Misalnya, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku, ternyata, didalam buku itu ditemukan keterangan yang dicari-carinya selama bertahun-tahun





BAB III
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Jadi gejala kognisi adalah gejala bagaimana cara manusia memberi arti pada rangsangan. Pandangan teori kognisi menyatakan bahwa organisasi kepribadian manusia tidak lain adalah elemen-elemen kesadaran yang satu sama lain saling terkait dalam lapangan kesadaran (kognisi). Dalam teori ini, unsur psikis dan fisik tidak dipisahkan lagi, karena keduanya termasuk kedalam kognisi manusia.
Gejala Kognisi antara lain :
1.      Pengamatan
2.      Tanggapan
3.      Ingatan
4.      Fantasi
5.      Berpikir
6.      Intuisi









DAFTAR PUSTAKA
Rita L. Atkinson, dkk. 1983. Introduction tp Psychology. Erlangga. Jakarta.
Sobur, Alex, Drs. 203. Psiklogy Umun. Cet. II. Pustaka Setia; Bandung, April.

MAKALAH KEBIJAKAN HUKUM PIDANA

BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Dalam fungsinya sebagai perlindungan kepentingan manusia, hukum mempunyai tujuan dan sas...